Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

April 2017, Produksi Jagung Berlebih

Kementerian Pertanian memperkirakan dalam waktu tiga bulan ke depan akan terjadi kelebihan produksi jagung di dalam negeri karena ada peningkatan panen di sejumlah daerah.
Panen jagung./Bisnis
Panen jagung./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA  - Kementerian Pertanian memperkirakan dalam waktu tiga bulan ke depan akan terjadi kelebihan produksi jagung di dalam negeri karena ada peningkatan panen di sejumlah daerah.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, dalam waktu tiga bulan mendatang akan ada panen jagung sebanyak 12 juta ton, atau rata-rata empat juta ton per bulan sementara kebutuhan untuk industri pakan dalam negeri sebanyak 700.000 ton per bulan.

"Ini kita antisipasi dari awal karena ada satu daerah peningkatannya 40 persen sampai 50 persen areal penanaman jagungnya," katanya seusai melakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) di Kementerian Pertanian, Rabu (18/1/2017).

Menurut Mentan melimpahnya produksi jagung tersebut juga akan terjadi pada 15 Februari 2017, sebab, daerah Lampung akan mengalami panen raya, untuk itu pihaknya meminta BUMN, dalam hal ini Perum Bulog agar bisa menyerap produksi jagung petani guna mengamankan harga.

Mentan menambahkan, selain Lampung kenaikan produksi jagung juga terjadi di beberapa daerah sentra produksi yakni Gorontalo, Sulawasi Tenggara, Dompu, Bima, Sumbawa, Jatim, Sulsel.

Dengan adanya kelebihan produksi tersebut, lanjutnya, maka pada semester I tahun ini tidak akan ada permintaan impor.

"Biasanya pada Desember - Januari selalu ada permintaan kuota impor namun kali ini tidak ada karena 'over suplay'," katanya.

Terkait harga jagung, Amran menyatakan, di petani sebesar Rp3.100 per Kg dan sampai di gudang mencapai Rp4.000 per Kg sesuai dengan Peraturan Presiden.

Pada kesempatan itu Mentan juga mengungkapkan pada 2015 Indonesia mengimpor jagung sebanyak 250.000 ton namun pada 2016 turun sebesar 66% dan pada tahun ini diperkirakan tidak ada impor.

Terkait upaya mengatasi kelebihan produksi jagung tersebut, menurut Amran, pihak swasta siap membangun gudang maupun fasilitas pengering sehingga bisa menyerap hasil produksi petani, salah satunya Charoen Pokphan.

Perusahaan tersebut siap mengembangkan silo di Cirebon dan Semarang dengan kapasitas 42.000 ton, serta membangun pabrik pakan di Semarang maupun Kalteng.

"41 perusahaan pakan ternak akan dampingi kabupaten-kabupaten penghasil jagung karena animo petani menanam jagung luar biasa," ujar Amran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper