Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan APBN senilai Rp252,3 miliar untuk memperbaiki ruas jalan nasional Pejagan—Prupuk—Wangon di Jawa Tengah sepanjang 45,75 kilometer.
Alokasi APBN tersebut hanya mampu memperbaiki sekitar 45,78% dari total kerusakan jalan yang yang dilaporkan. Berdasarkan data kementerian, kerusakan jalan yang terjadi di ruas tersebut mencapai total 99,93 kilometer.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadie Moerwanto mengatakan kebutuhan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut telah diajukan di tahun 2016. Namun, adanya penghematan anggaran tahun lalu membuat pemerintah terpaksa menunda paket tersebut hingga tahun ini.
"Di ruas tol Pejagan-Kanci dan sekitarnya, perubahan pola arus lalu lintas ini terjadi sejak kerusakan Jembatan Comal. Sekarang angkutan berat lebih senang ke luar di Brebes ke arah selatan Prupuk dan Bumiayu," ujarnya,baru-baru ini.
Berdasarkan laporan BMKG, pada bulan Oktober-Desember di wilayah Banyumas terjadi curah hujan tinggi karena pengaruh siklon tropis. Padahal, jalur tersebut memiliki kontur perbukitan dengan lalu lintas kendaraan berat yang sangat tinggi sehingga terjadi banyak titik pelambatan, baik aktivitas warga maupun pengereman yang mengakibatkan umur konstruksi berkurang dan konstruksi jalan mengalami kerusakan.
Akibatnya, ruas jalan nasional banyak mengalami kerusakan berupa retak perkerasan aspal, lobang, hingga ambles atau terjadi penurunan badan jalan. Untuk itu, Arie mengatakan pada tahun ini pihaknya menganggarkan APBN senilai Rp252,3 miliar untuk tujuh paket perbaikan jalan sejak Pejagan-Simpang Tiga Pejagan Kanci hingga Ajibarang-Wangon.
Ketujuh paket tersebut terdiri dari paket Pejagan-Simpang Tiga Tol Pejagan Kanci sepanjang 1 kilometer, dengan kebutuhan biaya Rp4,5 miliar, Simpang 3 Tol Pejagan-Kanci – Ketanggungan-Batas Kab Brebes/Kab Tegal sepanjang 5 kilometer senilai Rp32 miliar, Bts Kab Tegal/Kab Brebes-Prupuk sepanjang 4 kilometer senilai Rp860 miliar.
Selanjutnya, paket Prupuk-Bts Kab. Banyumas sepanjang 19,5 kilometer senilai Rp117 miliar, Lingkar Bumiayu sepanjang 3,5 kilometer senilai Rp16 miliar, Bts Kab Banyumas-Ajibarang sepanjang 9,25 kilometer senilai Rp65 miliar, dan Ajibarang-Wangon sepanjang 3,5 kilometer senilai Rp17 miliar.
Kepala Balai Besar Pelaksanan Jalan Nasional VII Semarang Achmad Hery Marzuki menyatakan, sebagian paket tersebut telah dilelang secara dini sejak akhir tahun lalu. Dengan demikian diharapkan perbaikan jalan nasional dapat mulai dilakukan pada tahun ini.
Selain kelebihan tonase, dia menilai tingginya curah hujan pada tahun lalu menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan jalan. Di sisi lain, sebagian dari ruas jalan yang rusak tersebut belum ditangani selama beberapa tahun terakhir.
Misalnya, penanganan terakhir pada ruas dalam kota Bumi Ayu sepanjang total 34,96 kilometer hanya dilakukan sepanjang 6 kilometer sebelum 2010. Sementara sejak 2010 hingga saat ini belum ada penanganan rekonstruksi di ruas tersebut.
Begitu pula pada ruas Lingkar Bumiayu sepanjang 5,62 kilometer, penanganan rekonstruksi terakhir tahun 2013 hanya dilakukan sepanjang 800 meter. Sejak tahun 2010 juga belum dilakukan penanganan rekonstruksi di ruas tersebut.
Hery menambahkan, paket-paket perbaikan jalan tersebut dilelang secara tahun jamak (multiyears), sehingga pemerintah tak perlu melakukan pelelangan baru setiap tahunnya. Dengan demikian diharapkan mampu mempercepat proses rekonstruksi jalan yang akan dilakukan.