Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekerja Asing di Morowali Tinggal 15% dalam 5 Tahun

Tenaga kerja asing dibutuhkan karena teknologi yang digunakan di smelter berasal dari negara asal investor dan dilengkapi instruksi dalam bahasa asing.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyatakan porsi jumlah tenaga asing di Kawasan Industri Morowali akan berkurang hingga 15% dalam lima tahun.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui pada tahap awal pembangunan pabrik-pabrik di Indonesia Morowali Industrial Park, investor masih membutuhkan tenaga kerja asing.

Tenaga kerja asing dibutuhkan karena teknologi yang digunakan di smelter berasal dari negara asal investor dan dilengkapi instruksi dalam bahasa asing.

“Pembangunan industri smelting ini, telah terjadi proses transfer of knowledge melalui pelatihan dan pendampingan oleh tenaga kerja asing kepada tenaga lokal. Misalnya, dalam rangka konstruksi, pemasangan mesin, hingga proses produksi,” kata Airlangga dalam siaran pers Kementerian Perindustrian, Rabu (11/1/2017).

Namun, porsi tenaga kerja asing pasti berkurang seiring dengan peningkatan kemampuan tenaga kerja lokal. Porsi tenaga kerja asing yang mencapai 40% pada tahap konstruksi turun menjadi 35% pada tahap produksi tahun pertama.

Airlangga mengatakan pada tahun kelima operasi peralihan pekerjaan ke tenaga kerja Indonesia akan mengurangi porsi tenaga kerja asing di IMIP hingga 15%.

Pengembangan industri berbasis nikel di lahan seluas 2.000 hektare di Morowali diperkirakan akan menarik investasi sebesar Rp78 triliun.

Fasilitas produksi yang telah beroperasi di IMIP adalah smelter feronikel milik PT Sulawesi Mining Investment berkapasitas 300.000 ton per tahun, smelter feronikel milik PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry berkapasitas 600.000 ton per tahun, dan smelter feronikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel dengan kapasitas 600.000 ton per tahun.

Pabrik milik Guang Ching pada awal Januari telah melakukan commissioning test produksi stainless steel dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Adapun tahap pembangunan pabrik stainless steel milik Tsingshan sudah mencapai 60%.

Integrasi industri berbasis  nikel di Morowali kemudian akan diperkuat oleh pembangunan pabrik chrome oleh PT Indonesia Ruipu Nickel and Chrome yang rencananya mulai beroperasi pada 2018. Chrome adalah bahan baku campuran nikel dalam proses produksi stainless steel.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Jonatan Handojopenggunaan tenaga kerja asing pasti berkurang karena tenaga kerja asing pasti rindu pulang.

“Untuk tenaga kerja asing asal China, mereka tidak akan bertahan lama. Mereka enggak betah juga di Indonesia, apalagi di pelosok. Lama-lama orang kita sudah bisa, mereka digantikan,” kata Jonatan


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper