Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan paket konstruksi senilai total Rp11,58 triliun siap dikontrakkan pada Januari ini. Paket tersebut merupakan hasil lelang dini yang dilakukan kementerian sejak Agustus 2016.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti menyatakan, dengan demikian total paket konstruksi yang terkontrak pada bulan ini dapat mencapai Rp33,58 triliun, bila ditambahkan dengan paket tahun jamak (multiyears) hasil carry over tahun sebelumnya yang berjumlah total Rp22 triliun. Jumlah tersebut merupakan 32,51% dari total pagu APBN 2017 Kementerian PUPR sebesar Rp101,49 triliun.
“Ini kan memang salah satu cara mempercepat [penyerapan anggaran], termasuk program DAK [Dana Alokasi Khusus] K+PUPR, kita minta melakukan percepat. Mudah-mudahan dengan begitu semua pembangunan infrastruktur bisa berjalan lebih baik,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (04/01).
Menurutnya, penandatanganan kontrak lelang dini akan dilakukan sebanyak dua kali, masing-masing pada minggu kedua dan keempat Januari. Pihaknya memetakan sebanyak 768 paket konstruksi lelang dini senilai Rp4,9 triliun akan ditandatangani pada pekan kedua, dan menyusul 1.212 paket senilai Rp9,66 triliun akan dikontrakkan pada pekan keempat setelah semua proses lelang selesai.
“Kita punya kontrak sekitar 6.300-an paket konstruksi. Hanya untuk proses lelang dininya sendiri [belum semuanya selesai], kan setelah ada penetapan pemenang lelang masih ada masa sanggah,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, hampir seluruh jenis proyek konstruksi di seluruh direktorat akan ditandatangani, mulai dari proyek jalan, irigasi, dan banyak lainnya. Adapun hingga saat ini, total paket konstruksi yang dilelang dini sebanyak 4.941 paket senilai total Rp32,02 triliun.
Meski demikian, Anita belum dapat memastikan seremoni penandatanganan kontrak lelang dini itu akan kembali dihadiri oleh Presiden Joko Widodo seperti tahun lalu. Seperti diketahui, pada awal Januari tahun lalu Presiden Jokowi turut menyaksikan penandatanganan kontrak 644 paket senilai total Rp8,81 triliun.
Tahun ini merupakan kedua kalinya Kementerian PUPR melakukan upaya lelang dini. Kementerian PUPR menyatakan lelang dini efektif dalam mempercepat penyerapan anggaran hingga menyentuh target 93% atau setara dengan Rp84,82 triliun dari total pagu efektif sebesar Rp91,21 triliun pada akhir tahun 2016.