Bisnis.com, JAKARTA- Bahana Securities menilai pemerintah bisa bernapas lega memasuki tahun yang baru, pasalnya Badan Pusat Statistik merilis angka inflasi terendah dalam kurun waktu lebih dari lima tahun terakhir.
Rendahnya angka inflasi sepanjang tahun ini karena pemerintah terbilang mampu mengendalikan stabilitas harga makanan, yang notabene menjadi salah satu momok inflasi bagi Indonesia.
BPS mencatat indeks harga konsumen sebesar 0,42%secara bulanan pada Desember l2016, sehingga akumulasi inflasi Indonesia Januari - Desember mencapai 3,02% secara tahunan.
“Ini adalah pencapaian terendah sejak 2009, yang pernah tercatat sebesar 2,78%. Inflasi inti sepanjang Januari - Desember tercatat sebesar 3,07%, secara tahunan,” kata Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian seperti dikutip dari siaran persnya yang diterima hari ini, Rabu (4/1/2017).
Inflasi pada Desember, ujarnya, terutama berasal dari kenaikan harga bahan makanan. Meski ada faktor musiman pada Desember.
Namun tahun ini, nilai dia, pemerintah cukup mampu mengantisipasi kenaikan harga makanan. Sehingga tekanan harga dari bahan makanan tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.
''Tantangan ke depan ini, tekanan inflasi berasal dari administered price seperti penyesuaian harga bahan bakar minyak dan listrik," kata Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian.
Dia mengemukakan dalam hal ini peran pemerintah untuk membenahi sisi suplai menjadi sangat penting, misalnya dengan membenahi jalur distribusi diharapkan bisa meminimalisasi dampak kenaikan harga BBM dan listrik.