Bisnis.com, JAKARTA--Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menampik kabar bahwa terbakarnya kapal Zahro Express pada Minggu (1/1/2017) terjadi karena kelebihan muatan atau over capacity.
"Itu bukan karena over capacity. Saya sudah cek mereka [penumpang] tak berdesakan ketika berada di dalam," ujarnya di Balai Kota DKI, Selasa (3/1/2017).
Dia menuturkan kapasitas kapal dapat menampung hingga 285 penumpang. Sementara itu, tingkat keterisian kapal pada hari kecelakaan hanya 247 penumpang.
"Masih ada sisa itu, jumlahnya gak kurang," katanya.
Terkait hal itu, dia meminta semua pengelola kapal yang mengangkut penumpang dari dan menuju Kepulauan Seribu agar melakukan pengecekan, khususnya sebelum keberangkatan.
"Semua harus dicek mulai dari petugas, tiket, navigasi, hingga teknis kapal. Ini untuk meminimalisasi kerusakan ketika beroperasi," imbuhnya.
Sebelumnya, insiden terbakarnya Kapal Zuhro Express terjadi pada Minggu (1/1/2017). Pada pukul 08.00 wib, kapal bertolak dari Pelabuhan Kali Adem menuju Pulau Tidung. Kapal mengalami kebakaran kala melaju sehingga menimbulkan kepanikan para penumpang. 23 penumpang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.