Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik mengumumkan angka inflasi Desember 2016 sebesar 0,42%. Secara keseluruhan inflasi sepanjang 2016 mencapai 3,02% atau sesuai dengan target dalam APBN yakni 3 (+-1%).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi Inflasi bisa kembali naik pada tahun depan.
“Inflasi di kuartal I/2017 diperkirakan mulai naik ke kisaran 3,3% YoY, merespons kenaikan tarif listrik 900 VA akibat pencabutan subsidi listrik,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (3/1/2017).
Sementara itu, tambahnya, keengganan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, premium dan solar serta tarif listrik non-subsidi di kuartal I/2017, bisa mencegah kenaikan drastis inflasi.
Walaupun, ujarnya, kenaikan harga minyak mentah global yang konsisten pada suatu titik di 2017 akan mendorong inflasi barang impor untuk naik, serta memaksa harga BBM domestik untuk meyesuaikan ke level yang lebih tinggi.
Sementara itu, tambahnya, keengganan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, premium dan solar serta tarif listrik non-subsidi di kuartal I/2017, bisa mencegah kenaikan drastis inflasi.
Walaupun, ujarnya, kenaikan harga minyak mentah global yang konsisten pada suatu titik di 2017 akan mendorong inflasi barang impor untuk naik, serta memaksa harga BBM domestik untuk meyesuaikan ke level yang lebih tinggi.
“Estimasi Inflasi 2017 (sebesar) 4,6%, pada 2018 (sebesar) 5,0%,” kata Rangga.