Bisnis.com, JAKARTA - Badan Standardisasi Nasional (BSN) menilai perlu skema industri bagi kelompok usaha kecil menengah (UKM) untuk menekan biaya demi mendapatkan label produk standar.
Kepala BSN Bambang Prasetya mendorong para pelaku UKM untuk menerapkan skema kelompok industri, agar memudahkan penelusuran produk saat akan melakukan pengujian standar.
"Kalau komponen sudah tertelusuri dengan baik, maka tidak perlu dilakukan pengujian satu per satu terhadap komponen produk. Hal itu yang membuat biaya standardisasi menjadi lebih tinggi," kata Bambang, kepada Bisnis.com, Kamis (29/12).
Dijelaskan, untuk pengujian suatu produk terdapat dua bagian, yakni material dan hasil akhir produk yang telah dirakit. Menurutnya, dengan mengurangi pengujian material, maka biaya yang dikeluarkan, khususnya bagi UKM tidak terlalu tinggi.
"Dalam hal ini juga diperlukan koordinasi 'cantik' antara pemangku kepentingan. Misalnya, di beberapa daerah ada yang telah memberikan uji laboratium gratis untuk UKM."
Bambang berharap, pihaknya melalui BSN dapat mengupayakan pengembangan skema kelompok industri tersebut. Selain itu, aspek kesesuaian dengan standar internasional tetap harus diperhatikan.
"Saya provokasi negara memiliki center of testing untuk mengerem biaya alat-alat yang bersifat mahal," jelas Bambang.