Bisnis.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Jembatan Cisomang yang berada di KM 100+700 Jalan Tol Purbaleunyi aman dilalui kendaraan Golongan I.
"Jembatan ini aman dilalui kendaraan Golongan I. Kami harapkan masyarakat senantiasa mengikuti arahan petugas kepolisian. Mudah-mudahan tidak banyak terjadi antrian yang menyebabkan kendaraan berhenti di jembatan. Petugas kepolisian akan mengatur supaya kecepatan kendaraan tetap bisa 50 km/jam sehingga tidak menambah beban jembatan. Kalau terjadi sesuatu yang akan membahayakan (keselamatan), saya bertanggung jawab untuk menutup (jembatan),” ujarnya usai melihat langsung kondisi Jembatan Cisomang, Sabtu,(24/12).
Turut serta dalam peninjauan tersebut Dirjen Bina Marga yang juga Ketua Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Arie Setiadi Murwanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Jembatan Hedy Rahadian dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Basuki melihat langsung kondisi pilar jembatan yang mengalami keretakan dan kondisi sungai yang berada di bawah Jembatan Cisomang.
Menteri Basuki mengatakan bahwa Kementerian PUPR bersama PT. Jasa Marga melakukan langkah-langkah penanganan untuk menghentikan pergeseran jembatan yang terjadi pada pilar jembatan.
"Memang terjadi pergeseran 57 cm pada pilar ke 2 dari 6 pilar penyangga jembatan bertipe portal (beam integral bridges). Sedangkan pilar yang lain relatif aman. Berdasarkan perhitungan para pakar dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ), toleransi pergeseran hingga 71 cm, jadi saat ini masih dalam batas aman untuk dilalui," jelasnya.
Untuk menghentikan gerakan tanah yang menyebabkan deformasi struktur jembatan, Menteri Basuki mengatakan akan memasang bore piles disamping pilar yang bergeser dengan kedalaman sekitar 40 meter. Setelah itu dilakukan perkuatan pada pilar dengan selimut fiber. Pekerjaan diperkirakan akan berlangsung 3 bulan dan akan dilakukan evaluasi kembali.
Di samping itu pada pinggir sungai, penanganan dilakukan dengan meletakkan boulder-boulder (batu besar) untuk menahan gerakan tanah. Akibat pergeseran Jembatan Cisomang, sejak kemarin dilakukan pembatasan beban dengan hanya membolehkan kendaraan Golongan I yang melintasi jembatan.