Bisnis.com, DENPASAR - Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat menjelang libur Natal 2015, dan Tahun Baru 2016, permintaan penambahan penerbangan dari dan ke Bali sebanyak 613 flight.
Jika dirata-ratakan, selama 22 hari ke depan setiap harinya terdapat 28 penerbangan tambahan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Kami prediksi puncak kepadatan penumpang yang datang ke Bali akan terjadi pada tanggal 23-24 Desember 2016 dan tanggal 1-3 Januari 2017," ujar Co. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Putu Puja Supradnyana melalui siaran pers, Minggu (18/12/2016).
Dia memaparkan maskapai yang mengajukan tambahan jadwal adalah Garuda Indonesia, Air Asia, Citilink, Sriwijaya Air, Nam Air dan Lion Air dengan total kursi yang disediakan 106.516.
Tidak hanya menyasar kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya, maskapai udara juga membidik beberapa kota di wilayah timur Indonesia seperti Maumere, Waingapu dan Labuan Bajo, termasuk rute internasional, Kuala Lumpur–Bali.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihak Angkasa Pura I sudah melakukan koordinasi secara intensif dengan para airline dan ground handling agar dapat memerhatikan waktu pelayanannya, mengingat traffic baik penerbangan maupun penumpang akan meningkat.
Manajemen juga mengklaim sudah dan akan terus memerhatikan kesiapan alat produksi kami seperti landasan, apron (tempat parkir pesawat), alat navigasi penerbangan, kendaraan Airport Rescue and Fire Fighting dan juga Genset.
"Pada kesempatan ini kami ingin mengingatkan para calon penumpang untuk dapat menjaga ketertiban dan kelancaran terutama saat proses pengambilan bagasi, pemeriksaan sekuriti dan check in," ucapnya.
Sementara itu, guna memastikan kelancaran arus penumpang, Bandara I Gusti Ngurah Rai kembali membuka posko terpadu monitoring angkutan Natal & Tahun Baru (Nataru) 2016/2017. Posko berlokasi di area publik terminal domestik dan akan beroperasi selama 24 jam mulai tanggal 18 Desember 2016- 8 Januari 2017.
Puja Supradnyana menyampaikan bahwa posko monitoring ini akan didukung oleh Kantor Otoritas Bandara Wil.IV, Basarnas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), TNI AU, Polsek Kawasan Udara, Satuan Brimob, airline dan ground handling.