Bisnis.com, JAKARTA--Terkait dengan perbaikan landasan pacu di Bandara Soekarno-Hatta, Menteri Perhubungan menegaskan overlay tetap harus dilakukan untuk menjamin keselamatan penerbangan.
Dalam Outlook Transportasi 2017, Menhub mengaku pihak operator, Angkasa Pura II, memerlukan waktu 18 bulan untuk menuntaskan pekerjaan tersebut.
"18 bulan itu harus mulai sekarang tetapi sebelum melakukan kegiatan harus ada persiapan supaya strukturnya benar jadi ada penundaan kurang lebih tiga bulan," ujarnya, Kamis (15/12).
Lama waktu overlay, 18 bulan, harus diputuskan agar tidak menganggu pergerakan pesawat di bandara internasional. Tiap harinya, kontraktor memerlukan waktu selama empat jam untuk pengerjaan overlay ini.
"Hanya empat jam satu hari, jadi bagaimana mungkin bisa lebih cepat," katanya. Jika pihak Angkasa Pura II memaksakan bekerja 24 jam, Menhub menuturkan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno Hatta bisa turun dari semula 72 pergerakan menjadi 36 pergerakan.
Dia mengungkapkan pihaknya tidak ingin pergerakan pesawat turun. Sekalipun turun, dia menegaskan penurunannya tidak boleh terlalu jauh. "Tapi saya yakin AP II tidak mau kehilangan waktu penerbangan juga."
Akibat overlay ini, banyak maskapai baik lokal dan asing yang harus mengurangi frekuensi penerbangannya di Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, Singapore Airlines menjadi maskapai yang paling vokal menanggapi overlay tersebut. Maskapai pelayanan penuh terpaksa mengurangi frekuensi penerbangan menuju Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng sebanyak lima kali per pekan, mulai 1 Desember 2016.
Tidak hanya itu, Singapore Airlines harus menelan pil pahit karena rencana pembukaan rute Singapura-Jakarta-Sydney terpaksa batal akibat overlay tersebut.
Singapore Airlines dijadwalkan membuka rute Singapura-Jakarta-Sydney pada 23 November 2016. Bahkan, pemesanan tiket yang telah dimulai saat itu terpaksa dibatalkan karena Kementerian Perhubungan mencabut izin dan slot bagi rute baru tersebut.