Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Pabrik Petrokimia Segera Dieksekusi

Pasca penandatanganan nota kesepahamanan (memorandum of understanding/MoU), perusahaan asal Iran, National Petrochemical Company (NPC) dan perusahaan asal Indonesia akan segera mengeksekusi 2 proyek petrokimia di Iran.
Pekerja mengoperasikan mesin pada uji coba produksi pabrik PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI) yang berlokasi di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Jumat (25/10). Pabrik butadiene pertama di Indonesia berkapasitas produksi 120.000 ton per tahun. /antara
Pekerja mengoperasikan mesin pada uji coba produksi pabrik PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI) yang berlokasi di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Jumat (25/10). Pabrik butadiene pertama di Indonesia berkapasitas produksi 120.000 ton per tahun. /antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pasca penandatanganan nota kesepahamanan (memorandum of understanding/MoU), perusahaan asal Iran, National Petrochemical Company (NPC) dan perusahaan asal Indonesia akan segera mengeksekusi 2 proyek petrokimia di Iran.

Berdasarkan dokumen itu, perusahaan asal Indonesia dan NPC akan bekerja sama membangun petrokimia di wilayah Chabahar yang berlokasi di sebelah selatan Sistan-Baluchestan.

Director Investment Department NPC Hossein Alimorad mengatakan, melalui MoU itu menunjukkan adanya investasi langsung dari Indonesia pada 4 proyek petrokimia di Iran.

“Setelah ini, 1 atau 2 dari 4 proyek petrokimia segera dipilih untuk dieksekusi,” katanya seperti dikutip dari laman Shana, Kamis (15/12/2016).

Adapun, minyak dan gas bumi serta petrokimia menjadi salah sat topik ekonomi yang didiskusikan selama Presiden Indonesia Joko Widodo berkunjung ke Iran.

Salah satunya, dengan pembelian gas petroleum cair (liquefied petroleum gas/LPG) dari Iran yang diyakini akan memberi keuntungan bagi Indonesia.

" Pembelian LPG dari Iran ke Indonesia untuk tahun 2017 sebesar lebih dari 500.000 metric ton. Dengan kerja sama pembelian LPG ini, maka efisiensi harga dapat dilakukan," kata Presiden Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper