Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan mengupayakan pembangunan konektivitas untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Integrasi ekonomi yang kokoh tidak pernah kita dapatkan jika kita tidak menyatukan dan memberdayakan seluruh wilayah perairan," ujar Menko Luhut melalui siaran pers, Rabu (14/12).
Dia menyebut, integrasi ekonomi antar daerah menjadi hal yang paling utama dalam menghubungkan pulau-pulau di nusantara secara efektif untuk menurunkan biaya logistik merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah.
"Tantangan lainnya adalah menyeimbangkan distribusi ekonomi antara Indonesia Barat, Tengah dan Timur, karena saat ini Sumatra dan Jawa masih mendominasi perekonomian Indonesia dengan kontribusi PDB sebesar 81%" sambungnya.
Menko Luhut pun mengapresiasi potensi provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih bisa digali. Menurutnya, potensi untuk perekonomian sudah cukup baik. Selain itu, produksi jagungnya juga besar.
“Kita akan hitung kembali untuk produksi nasional sehingga kita tidak perlu impor. Di bidang pariwisata banyak yang bisa dikembangkan, pemerintah akan dorong perpanjangan lapangan terbang di Lembata supaya pesawat jet bisa masuk, hingga turis akan makin banyak yang datang," katanya.
Dia mengatakan walau sudah banyak yang dilakukan pemerintah dalam membangun NTT seperti pembangungan tujuh bendungan dan meningkatnya perekonomian daerah. Namun masih ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk provinsi tersebut, seperti peningkatan fasilitas listrik dan perbaikan jalan.
Menko Luhut menegaskan agar pembangunan ekonomi juga harus diprioritaskan di NTT agar ekonomi Indonesia tidak 'Jawa sentris'.
"Segitiga ekonomi NTT, Timor Leste dan Perth jangan hanya menjadi wacana, harus segera dijalankan," katanya.
Untuk menunjang perencanaan konektivitas itu, Menko Luhut mengatakan pemerintah berencana menambah lima jalur tol laut pada tahun 2017.