Bisnis.com, JAKARTA - Harga solar diperkirakan naik pada 2017, karena terdapat peluang naiknya harga minyak mentah.
Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang memperkirakan harga solar naik pada 2017.
Menurutnya, harga solar naik sejak September namun pada periode Oktober perseroan masih mempertahankan harga jual solar karena kerugian akibat penyaluran solar bisa tertutupi dari penjualan solar periode sebelumnya.
"Ada kondisi yang sebelumnya memang sudah rugi. Itu pasti naiknya akan besar," ujarnya saat menghadiri acara Pertamina Energy Forum 2016 di Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Dia memperkirakan kenaikan harga solar cukup tajam karena sejak Oktober harga jual solar tetap yaitu Rp500 per liter. Seperti diketahui, nilai subisidi penyaluran solar sesuai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2017 Rp500 per liternya.
Di sisi lain, harga jual solar saat ini telah melampaui batas penyaluran subsidi yang ditetapkan. Mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.4/2015, pemerintah mengevaluasi harga BBM jenis solar dan premium setiap tiga bulan.
Dengan demikian, Pemerintah menetapkan tidak ada perubahan harga jual BBM hingga akhir tahun.
Harga jual yang berlaku yakni Rp2.500 per liter untuk minyak tanah, harga solar Rp5.150 per liter dan premium sebesar Rp6.450 per liter.
"Mungkin [naiknya] sekitar Rp500," katanya.