Bisnis.com, JAKARTA - Anyaman serat lontar karya tangan para perajin dari lima desa di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, ternyata sudah menembus pasar mancanegara.
Serat lontar yang dibentuk menjadi berbagai produk fesyen dan cinderamata dengan brand “Hidayah Art & Craft” itu telah dipasarkan hingga Spanyol, Brunei, dan Jepang.
Menurut pemimpin “Hidayah Art & Craft” Andi Rahman Sulaiman (54), anyaman serat lontar awalnya hanya dibuat songkok guru/songkok to bone yang biasanya dikenakan khusus pada acara adat Bugis Makassar.
Namun, seiring berjalannya waktu, kerajinan itu kemudian dikembangkan menjadi berbagai produk seperti tas, kipas, topi, tutup saji, dan aneka cinderamata, kata Andi dalam satu pameran di Jakarta, Kamis (8/12).
Usaha ini, kata Andi, berawal dari pengembangan ekonomi pedesaan yang dibentuk pada 2007, sebagai wadah menghimpun para perajin yang bertujuan pada peningkatan kualitas dan kuantitas produk, pendapatan, serta kemajuan usaha.
Perajin yang terhimpun dalam wadah pembinaan kelompok hubungan kemitraan—bukan antara majikan dan bawahan—ini beranggotakan 124 orang dari 8 kelompok perajin di 5 desa di Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.
Menurut Andi, anyaman serat lontar merupakan produk asli buatan tangan yang diproses secara tradisional dan tanpa menggunakan mesin, maka tak heran apabila sebuah peci berkualitas tinggi memerlukan pengerjaan sekitar tiga hari.
Andi dan kelompoknya biasanya menjual sebuah peci dengan harga sekitar Rp75.000, sedangkan untuk produk anyaman lainnya antara Rp100.000 hingga Rp300.000. Dalam sebulan omset “Hidayah Art & Craft” mencapai kisaran Rp35 juta hingga Rp50 juta.
Potensi pasar anyaman serat lontas di dalam negeri sebenarnya sangat besar, terutama ketika menjelang Ramadhan, sedangkan untuk pasar luar negeri “Hidayah Art & Craft” mengirimkannya setiap tiga bulan sekali.
Untuk ke Spanyol, kelompok perajin itu memasarkan hiasan tutup lampu, sedangkan peci ke Brunei, dan aneka cinderamata ke Jepang.
Anyaman serat lontar karya para perajin Takalar ini pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan terakhir dari Pertamina Awards untuk kategori mitra unggulan pemberdayaan masyarakat dijadwalkan diserahkan pada 14 Desember ini.