Bisnis.com, SURABAYA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur akan mendorong produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan sertifikasi halal di tengah semakin ketatnya persaingan usaha di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Ketua Kompartemen Jaringan Usaha Antar Provinsi, Kadin Jatim, Tri Prakoso mengatakan sejak MEA berlangsung sudah mulai banyak produk-produk asing dengan label halal terutama dari Malaysia. Sertifikasi halal yang menempel pada produk asing tersebut cukup mempengaruhi daya saing produk dalam negeri.
“Persaingan semakin ketat, ini karena Malaysia sendiri saat ini masuk dalam top 10 halal food di dunia,” katanya, Jumat (2/12/2016).
Dia mengatakan dari sekitar 6 juta UMKM di Jatim, yang memiliki sertifikasi halal hanya sekitar 15%. Kondisi tersebut terjadi karena biaya sertifikasi halal masih mahal dan pengusaha kecil belum mampu melakukannya.
“Padahal pasar di Indonesia sekarang ini sudah lebih sadar terhadap produk halal, untuk itu produk kita harus sudah disertifikasi halal agar tidak dikalahkan dengan produk asing, bahkan dengan mensertifikasi halal akan bisa memperluas pasar ekspor terutama di negara-negara Islam seperti Timur Tengah,” imbuhnya.
Kadin Jatim, lanjut Tri, akan melakukan sertifikasi halal terhadap anggota-anggota Kadin dan para UMKM secara kolektif untuk meringankan biaya sertifikasi yang cukup mahal.
Pada tahap pertama, rencananya Kadin akan membantu kolektif untuk produk di sektor makanan dan minuman olahan, restoran dan hotel.
“Ke depan, kami akan kembangkan ke sektor-sektor yang lain seperti pariwisata,” imbuhnya.
Kadin Jatim Dorong Sertifikasi Halal Produk UMKM
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur akan mendorong produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan sertifikasi halal di tengah semakin ketatnya persaingan usaha di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 menit yang lalu
Menperin Tolak Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun
2 jam yang lalu