Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Ekspor Makanan Minuman 2017 Diyakini Membaik

Setelah sempat melesu tahun ini, ekspor makanan dan minuman diyakini menunjukkan kinerja positif pada 2017.

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah sempat melesu tahun ini, ekspor makanan dan minuman diyakini menunjukkan kinerja positif pada 2017.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan pihaknya optimistis kinerja ekspor mamin dapat membaik tahun depan dan menyamai angka realisasi ekspor pada 2015. Keyakinan ini didorong oleh proyeksi membaiknya perekonomian global yang membuat harga jual bergerak positif serta meningkatnya produksi di dalam negeri. Faktor-faktor tersebut diklaim menjadi penyebab turunnya ekspor mamin tahun ini.

“Untuk pangan olahan sebenarnya stabil. Tahun ini memang awalnya kami targetkan dapat tumbuh 10% dari 2015, tapi sepertinya agak berat. Tetapi, tahun depan kami harapkan bisa kembali ke angka tahun lalu,” papar dia kepada Bisnis, Rabu (30/11/2016).

Gapmmi menyebutkan nilai ekspor mamin tahun lalu sebesar US$6 miliar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor industri makanan sepanjang periode Januari-Oktober 2016 tercatat sebesar US$20,42 miliar atau lebih rendah 9,59% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar US$22,05 miliar.

Terpangkasnya ekspor minyak kelapa sawit yang mencapai 11,66%, dari US$13,73 miliar menjadi US$12,13 miliar, menjadi salah satu kontributor penurunan ekspor makanan secara keseluruhan. Sementara itu, ekspor industri minuman mengalami pertumbuhan 31,71% secara year-on-year menjadi US$97,37 juta dari posisi tahun sebelumnya yang senilai US$75,01 juta.

Untuk membantu menopang kinerja, Gapmmi mengaku mencoba masuk ke negara-negara tujuan non tradisional tapi pengaruhnya belum akan terlihat dalam waktu dekat. Celah kebutuhan produk halal juga turut digarap kendati kontribusinya masih rendah.

The State of Global Islamic Economy Report 2016/2017 menyebutkan dari US$7,04 triliun uang yang dikeluarkan untuk makanan secara global pada 2015, sekitar US$1,17 triliun di antaranya berasal dari masyarakat muslim. Adapun pendapatan yang diterima dari hasil penjualan berbagai produk mamin bersertifikat halal menyentuh US$415 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper