Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batik Air Tahun Depan Tambah 10 Pesawat A320

Maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group, Batik Air akan mendatangkan 10 pesawat Airbus A320 pada 2017 guna mendukung upaya maskapai melebarkan sayapnya di kawasan regional.
Pesawat A320 Batik Air keluar dari hanggar pengecatan Airbus di Toulouse, Prancis, Kamis (12/6/2016)./Bisnis.com
Pesawat A320 Batik Air keluar dari hanggar pengecatan Airbus di Toulouse, Prancis, Kamis (12/6/2016)./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group, Batik Air akan mendatangkan 10 pesawat Airbus A320 pada 2017 guna mendukung upaya maskapai melebarkan sayapnya di kawasan regional.

Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie mengatakan jumlah pengguna jasa angkutan udara domestik pada tahun depan diprediksi tumbuh 7% seiring dibukanya bandara-bandara baru di pelosok daerah.

“Untuk domestik, saya kira pertumbuhan penumpang pada tahun depan masih sama seperti tahun ini, didorong dari sejumlah bandara di kabupaten yang mulai dibuka, dan sudah bisa didarati pesawat jenis ATR,” katanya di Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Namun, Achmad menilai pasar pengguna jasa angkutan udara internasional justru bakal lebih banyak digarap para maskapai. Apalagi, pemerintah memiliki program untuk menarik kunjungan turis asing mencapai 20 juta turis pada 2019.

Batik Air juga berencana membuka tiga rute baru internasional antara lain India dengan kota tujuan seperti Chennai, Kolkata dan Mumbai. Lalu, China dengan tujuan Shenzhen dan Guang Zhou, termasuk membuka rute Bali-Perth, Australia.

“Oleh karena itu, pertumbuhan penumpang internasional bakal lebih tinggi ketimbang domestik pada tahun depan. Tentunya, kami juga butuh armada baru untuk menangkap peluang itu,” tuturnya.

Saat ini, jumlah armada Batik Air sebanyak 37 unit. Dari jumlah tersebut, total frekuensi penerbangan Batik Air telah menembus 209 penerbangan per hari dengan tingkat ketepatan waktu terbang sekitar 95%.

Sejalan dengan itu, utilitas armada Batik Air saat ini dinilai sudah terlampau tinggi. Menurut Achmad, rata-rata utilitas pesawat Batik Air telah mencapai 12 jam per hari, lebih tinggi dari kondisi normal sebesar 10 jam per hari.

“Hal ini dikarenakan kami banyak buka rute ke Indonesia timur. Ke sana kan butuh waktu sektiar lima jam. Tengah malam berangkat, siang sudah balik di Jakarta. Setelah itu dipakai lagi ke tempat lainnya,” ujarnya.

Achmad menambahkan, utilitas pesawat yang cukup tinggi itu menyebabkan Batik Air tidak dapat mengajukan penerbangan ekstra (extra flight) pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2017.

Padahal, para kompetitor maskapai seperti Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group telah mengajukan penerbangan ekstra, yakni Garuda Indonesia sebanyak 13.054 kursi, dan Sriwijaya Air sekitar 190.790 kursi.

“Pada peak season ini, armada Batik Air sudah terpakai full, dari pagi sampai malam. Dari total armada 37 pesawat, sebanyak satu pesawat akan di-maintenance, dan satu pesawat lagi stand by,” tutur Achmad.

Batik Air mengangkut 3,45 juta penumpang sepanjang semester I/2016 atau sekitar 17% dari total penumpang yang diangkut maskapai Lion Air Group di Indonesia sebanyak 20,5 juta orang.

Hingga akhir tahun ini, Batik Air menargetkan jumlah penumpang mencapai tujuh juta orang, naik 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu seiring bertambahnya jumlah rute penerbangan maskapai dan frekuensi terbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper