Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPOC 2016: Kebutuhan Minyak Nabati Bakal Terus Tumbuh

Kebutuhan minyak nabati dunia diprediksi bakal terus mengalami pertumbuhan dan pada 2025 permintaan diperkirakan akan mencapai di kisaran 50 juta ton.
Buah kelapa sawit/Antara
Buah kelapa sawit/Antara

Bisnis.com, NUSA DUA - Kebutuhan minyak nabati dunia diprediksi bakal terus mengalami pertumbuhan dan pada 2025 permintaan diperkirakan akan mencapai di kisaran 50 juta ton.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono Gapki memperkirakan kebutuhan minyak nabati dunia akan mencapai 50 juta ton pada  2025, dan saat ini Indonesia memproduksi sebanyak 31 juta ton. "Komposisinya, 22,5 juta ton diekspor," ujar Joko Supriyono di The 12th Indonesian Palm Oil Conference and 2017 Price Outlook, di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/12/2016), seperti dikutip ANTARA.

Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia:

  2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015  2016
Produksi
(juta ton)
  19,2  19,4  21,8  23,5 26,5  30,0  31,5  32,5  32,0¹
Export
(juta ton)
  15,1  17,1  17,1  17,6 18,2  22,4  21,7  26,4  27,0¹
Export
(US$)
  15,6  10,0  16,4  20,2 21,6  20,6  21,1  18,6  18,6¹

¹ menunjukkan prognosis


Sumber: Gapki & Kementan

Menurut data dari Kementerian Pertanian, jumlah total luas area perkebunan sawit di Indonesia pada saat ini mencapai sekitar 8 juta hektar; dua kali lipat dari luas area pada 2000 ketika sekitar 4 juta hektare lahan di Indonesia dipergunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini diduga akan bertambah menjadi 13 juta hektar pada 2020.

Kapasitas penyulingan di Indonesia diketahui telah melompat menjadi 45 juta ton per tahun pada akhir 2014, naik dari 30,7 juta ton pada 2013, dan lebih dari dua kali lipat kapasitas di tahun 2012 yaitu 21,3 juta ton.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan  Indonesia memiliki target jangka panjang untuk memproduksi 40 juta ton CPO per tahun mulai dari 2020.

Pertanahan dan Agraria

Untuk itu, Joko mengharapkan pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang bisa memberi kepastian hukum terkait masalah pertanahan dan agraria.

Selain isu lahan dan pertanahan, Gapki juga mengutarakan masalah lain yang dihadapi oleh pelaku usaha bidang sawit. Prioritas pembenahan tersebut adalah peningkatan produktivitas untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia yang terus mengalami peningkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper