Bisnis.com, MANGUPURA--Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan enam harapan kepada Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki bagi perkembangan industri kelapa sawit.
Harapan tersebut disampaikan menjelang pelaksanaan Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2016 di Nusa Dua, Bali.
"Pertama peningkatan produktifitas kebun rakyat menjadi prioritas dan dukungan dana BPDP [CPO fund] perlu diperbesar porsinya Khususnya untuk percepatan replanting," tuturnya, Rabu (23/11/2016).
Kedua, percepatan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) bagi seluruh perusahaan Hal ini juga perlu dukungan BPDP mengingat keterbatasan anggaran di Kementan. Penguatan ISPO penting, ujarnya, dalam rangka percepatan sertifikasi dan keberterimaan international.
Ketiga, kebun sawit di lahan gambut harus ditingkatkan implementasi 'pengelolaan gambut lestari' dengan tujuan meningkatkan produktifitas dan mencegah kebakaran lahan. Keempat, peningkatan produktifitas kebun rakyat terhambat dengan status legalitas lahan, yang menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tumpang tindih dengan kawasan hutan.
"Hal ini perlu diselesaikan untuk memberi kepastian hukum dan keberterimaan oleh kredit bank," ungkapnya.
Kelima, soal kampanye negatif di Eropa disarankan agar ekspor CPO ke kawasan ini dikurangi atau disetop, dan fokus pada pasar besar yang tidak rewel soal lingkungan seperti India, China, Pakistan, Bangladesh.
"Eropa minta macem-macam standar, tetapi beli sawitnya sedikit," urainya
Terakhir, Amran meminta pengembangan integrasi jagung dan sawit pasca umur tanaman sawit dibawah 4 tahun. Pada 2016 ditargetkn seluas 724.000 Ha jagung di lahan sawit dan hutan.
Petani jagung juga diminta bermitra dengan Gagungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) atau industri pakan ternak.