Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Harga Cabai Merah di Meulaboh Rp90.000/Kg

Harga eceran cabai merah keriting di pasar bina usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh bertahan Rp90.000/kg karena pasokan semakin terbatas sementara permintaan cukup tinggi.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MEULABOH - Tidak seimbangnya antara permintaan dan pasokan membuat harga cabai di Meulaboh, Aceh Barat, nyaris menyentuh harga Rp100 ribu per kilogram.

Harga eceran cabai merah keriting di pasar bina usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh bertahan Rp90.000/kg karena pasokan semakin terbatas sementara permintaan cukup tinggi.

Iyan, 26, pedagang di komplek pasar bina usaha yang diwawancarai, Selasa (22/11/2016), mengatakan, harga cabai merah hari ini terbilang mengalami kenaikan Rp10.000 daripada hari Minggu (20/11) senilai Rp80.000/kg.

"Dua hari lalu harga eceran sudah Rp80 ribu per kilogram dan hari ini kembali naik menjadi Rp90 ribu per kilogram. Pasokan cabai ke kami di sini juga sangat terbatas, paling banyak 30 kilo per hari," katanya.

Dia menjelaskan, terbatasnya pasokan barang bahan sayur mayur itu karena faktor cuaca buruk yang selama ini melanda wilayah sentra produsen, kemudian berlanjut untuk daerah barat dan selatan Aceh yang selama ini berkontribusi.

Walaupun pasokan dari kabupaten tetangga jumlahnya terbatas, bagi pedagang setempat cukup terasa manfaatnya dalam menekan gejolak kenaikan harga cabai merah apabila terjadi permasalahan di daerah pasar Sumatra Utara.

Iyan menyampaikan, selama ini pasokan cabai merah rata-rata 70-80 kg/hari, itu tidak hanya bergantung dari pasar Medan, tapi juga produksi petani lokal yang dibeli pada pasar pagi.

"Bukan hanya cabai merah, sejumlah kebutuhan dapur lainnya juga masih bertahan tinggi atau mahal, seperti cabai rawit masih seharga Rp60 ribu per kilogram, tomat Rp11 ribu per kilogram," tambahnya.

Sementara itu, pedagang ikan di lokasi Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, mengeluhkan terjadinya kenaikan harga ikan yang membuat mereka sepi pembeli.

Ridwan, 40, seorang pedagang menyampaikan, kenaikan harga ikan terjadi hampir pada semua jenis karena nelayan setempat saat ini sedang menghadapi cuaca buruk dan tidak melaut.

"Cuaca buruk yang menunda keberangkatan sebagian nelayan untuk mencari ikan di laut, ini dapat dilihat di muara dan sungai Ujong Baroh, di situ cukup banyak boat nelayan bersandar tidak melaut sehingga sedikit ikan masuk TPI," sebutnya.

Dia merincikan jenis ikan yang mengalami kenaikan seperti kakap merah dari harga Rp50.000/kg naik menjadi Rp60.000-Rp70.000/kg, ikan kembung dari Rp35.000/kg naik menjadi Rp50.000/kg, genara (dencis) dari harga Rp35.000/kg naik menjadi Rp50.000/kg.

Demikian halnya dengan tongkol, tuna dan jenis ikan campuran termasuk jenis udang yang mengalami kenaikan antara Rp10.000-Rp20.000/kg, kondisi tersebut membuat daya beli masyarakat menurun di pasar setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper