Bisnis.com, DENPASAR - Uber, pengembang aplikasi transportasi asal Amerika Serikat, meluncurkan Uber Trip, yakni layanan baru yang memungkinkan pengguna di Bali memesan perjalanan bukan berdasarkan jarak, tetapi jangka waktu 5 jam--10 jam.
GM Uber Indonesia Alan Jiang mengungkapkan layanan ini dibuat sebagai solusi bagi wisatawan yang perlu fleksibilitas untuk memesan perjalanan dalam jangka waktu lebih panjang agar mereka lebih leluasa menjelajahi Bali.
"Di saat yang bersamaan, kami juga melihat bahwa ada banyak usaha wisata dan rental lokal kecil dan menengah yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai Bali dan perlu akses untuk memperkenalkan usaha mereka tersebut untuk memperluas pangsa pasar," jelasnya di Sanur, Kamis (17/11/2016).
Layanan ini mematok tarif Rp300.000 untuk booking 5 jam ke rute manapun dan setelahnya penumpang akan dikenakan biaya tambahan Rp1.000 per menit.
Alan memaparkan program ini dibuat, karena melihat kebutuhan rental angkutan oleh wisatawan sangat tinggi untuk hitungan selama 5-10 jam cukup banyak. Di Bali, Uber menggandeng Koperasi Asap untuk mengajak pemilik kendaraan bergabung.
Dia menegaskan layanan ini hanya ada di Bali, dan diharapkan dapat diterima oleh pengguna dengan baik. Alan menyatakan apabila perkembangannya menggembirakan maka bukan tidak mungkin diterapkan ke seluruh dunia.
Menurutnya, Bali memiliki potensi sangat baik bagi perusahaan aplikasi berbasis di Amerika Serikat ini. Uber mencatatat, pada periode Juli--September, 6 dari10 pengguna di Bali adalah wisatawan, dan berasal dari 71 negara berbeda.
Adapun di Indonesia, periode tiga bulanan tersebut, pengunjung dari 74 negara memesan perjalanan melalui aplikasi Uber.
Ketua Koperasi Asab Wayan Suata menilai layanan terbaru ini akan sangat menguntungkan pemilik kendaraan, karena harganya hampir sama dengan tarif sewa paket tour 10 jam.
Selain itu, pengendara tidak perlu mangkal atau susah mendapatkan penumpang karena cukup melalui aplikasi. "Ini bukan harga murah, ini paket bagus sehingga sopir freelance lebih baik bergabung ini," ajaknya.
Suata mengajak sopir angkutan wisata freelance yang belum bergabung dengan aplikasi daring untuk segera ikut. Dia menegaskan kecanggihan teknologi sudah tidak dapat dibendung sehingga dengan mengadopsinya akan memudahkan pekerjaan.