Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor domestik non-migas Singapura mencatatkan penurunan terbesar dalam tujuh bulan pada Oktober, didorong oleh kemerosotan pada ekspor farmasi.
Menurut badan pemerintah di bidang perdagangan internasional, International Enterprise Singapore, seperti dilansir Bloomberg hari ini (Kamis, 17/11/2016), ekspor domestik non-migas negara tersebut turun 12% pada Oktober dibandingkan setahun sebelumnya.
Angka tersebut jauh lebih buruk dari prediksi rata-rata 15 Ekonom dalam survey Bloomberg dengan penurunan sebesar hanya 3%.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada September, ekspor non-migas turun 3,7%. Sementara itu, ekspor farmasi, salah satu komponen paling volatil di indeks, anjlok 47% dibandingkan setahun sebelumnya.
Kinerja ekspor di negara yang sangat bergantung pada perdagangan tersebut telah tertekan sejak tahun lalu -- meski sempat mencatat satu kali kenaikan sepanjang tujuh bulan terakhir – di tengah lesunya permintaan global serta perlambatan di China.
Prospek perdagangan untuk Asia terlihat tetap suram mengingat risiko kebijakan proteksionisme menyusul kemenangan Donald Trump sebagai Presiden terpilih AS.