Rusia Survei Jalur KA Lintas Surabaya-Malang

Bisnis.com, JAKARTA—Rusia kirimkan perwakilan kunjungi lokasi dan melakukan survei jalur kereta api lintas Surabaya – Malang sebelum memutuskan untuk melakukan pengembangan.
 
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengatakan pihak Rusia mengirimkan perwakilan untuk mengunjungi dan melakukan survei jalur kereta api (KA) lintas Surabaya-Malang sebagai bentuk ketertarikan mereka.
 
“Kemenhub sudah mengundang pihak Rusia untuk berdiskusi mengenai tindak lanjut atas rencana tersebut [pengembangan lintas Surabaya-Malang],” kata Prasetyo, Jakarta, Selasa (15/11).
 
Dia mengatakan saat ini Kementerian Perhubungan memprioritaskan pengembangan jalur KA lintas Surabaya-Malang karena jalur tersebut merupakan jalur padat perjalanan kereta.
 
Selain itu, dia mengungkapkan kondisi jalur yang masih satu sepur atau single track  juga menjadi dasar bagi pemerintah fokus mengembangkan lintas Surabaya-Malang. Dia mengatakan lintas Surabaya – Malang memiliki panjang jalur hingga 92 kilometer.
 
Dia mengatakan bentuk kerja sama dengan Rusia dan besaran nilai investasi pengembangan lintas Surabaya-Malang tersebut masih belum dapat disampaikan karena masih dalam tahap awal pembicaraan.
 
Selain kembali menawarkan Rusia untuk menjajaki dan mengembangkan jalur KA Surabaya-Malang, Prasetyo juga menyampaikan harapannya agar pembangunan jalur KA di Provinsi Kalimantan Timur dapat segera dilanjutkan.
 
Prasetyo kembali menawarkan Rusia terkait dengan pengembangan jalur KA Surabaya-Malang pada acara Sidang Komisi Besar (SKB) ke-11 Indonesia-Rusia Bidang Kerjasama Perdagangan, Ekonomi, dan Teknik beberapa waktu lalu.
 
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga telah menawarkan Rusia untuk mengembangkan jalur kereta api lintas Surabaya-Malang.
 
Pada waktu itu, dia mengatakan pergerakan kereta api angkutan barang dan orang yang cukup tinggi pada lintas tersebut membuat pemerintah mengalami kesulitan untuk menambah kapasitas dan frekuensi perjalanan kereta api.
 
Budi menyampaikan tawaran pengembangan tersebut ketika bertemu dengan President of Russian Railways Oleg Belozerov dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin di Bandara Halim Perdana Kusuma sebelum melakukan perjalanan ke Miangas, Sulawesi Utara.
 
Dia mengatakan kerja sama pengembangan industri perkeretaapian tersebut dalam rangka menjaga dan meningkatkan hubungan kedua negara.