Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Ekonomi, Pemkab Lebak Kembangkan Sektor Kerajinan Anyaman

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengembangkan industri kerajinan anyaman pandan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
Tas dari anyaman pandan/Ilustrasi-@Calaminabags
Tas dari anyaman pandan/Ilustrasi-@Calaminabags

Bisnis.com, LEBAK - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengembangkan industri kerajinan anyaman pandan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.

"Kami terus mengoptimalkan pembinaan usaha kerajinan masyarakat dengan meningkatkan kualitas," kata Kepala Seksi Kerajinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Sutisna di Lebak, Minggu (13/11/2016).

Pemerintah daerah memfokuskan pengembangan industri kerajinan anyaman pandan yang tersebar di Kecamatan Cileles dan Cikulur. Para perajin di daerah itu menyerap tenaga kerja dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Saat ini, pihaknya terus meningkatkan kualitas produk anyaman pandan sehingga perajin tidak menjual dalam kondisi bahan setengah jadi seperti tikar dongdot yang dipasok ke Tasikmalaya, Jawa Barat.

Selain itu juga mereka memproduksi aneka kerajinan antara lain topi koboi, tempat handphone, souvenir, tas, dompet dan lainya. "Semua produk kerajinan pandan itu dipasok ke pasar lokal juga luar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang," katanya.

Menurut Sutisna, pengembangan industri anyaman pandan tersebut mampu menyerap lapangan pekerjaan juga dapat mendukung percepatan pembangunan daerah. Saat ini, tingkat pendapatan masyarakat pedesaan cukup baik dengan tumbuhnya kerajinan masyarakat itu.

"Kami berharap tingkat pendapatan masyarakat membaik sehingga sejalan dengan program 'Lebak Sejahtera' yang dicanangkan Bupati Iti Octavia," katanya.

Dia juga mengatakan saat ini jumlah industri kecil menengah (IKM) di Lebak terus meningkat. Hingga November 2016 bahkan tercatat 14.150 unit dan menyerap tenaga kerja sekitar 32.000 orang.

Pemerintah daerah mengklaim terus mengoptimalkan pembinaan terhadap pelaku IKM sehingga dapat melahirkan cluster-cluster usaha yang pada akhirnya bisa mengatasi kemiskinan. Selama ini, kata dia, potensi pengembangan pelaku IKM sangat menjanjikan dan prospektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper