Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Semen Baturaja II Ditargetkan Beroperasi Juni 2017

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan pembangunan pabrik baturaja II dapat selesai pada akhir semester I/2017 sehingga bisa menunjang peningkatan produksi perseroan untuk menyasar pasar di Sumatra Bagian Selatan.
Truk Semen Baturaja/Ilustrasi
Truk Semen Baturaja/Ilustrasi

Bisnis.com, PALEMBANG - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan pembangunan pabrik Baturaja II dapat selesai pada akhir semester I/2017 sehingga bisa menunjang peningkatan produksi perseroan untuk menyasar pasar di Sumatra Selatan.

Direktur Utama PT Semen Baturaja (SMBR) Pamudji Rahardjo mengatakan perusahaan memproyeksi permintaan semen di Sumbagsel akan terus meningkat seiring pesatnya pembangunan di wilayah itu.

"Nantinya setelah ada pabrik baru kapasitas produksi kami bisa jadi 3,8 juta ton, seharusnya bisa terserap semua di Sumbagsel. Kami prediksi permintaan bisa mencapai 6 juta ton di empat provinsi itu pada 2018," katanya saat acara peringatan HUT SMBR ke-42 di Palembang, Rabu (9/11/2016).

Sebelumnya, perseroan selama ini menjual semen ke empat provinsi di Sumbagsel, yakni Sumatra Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu.

Pamudji melanjutkan pabrik baru yang berada di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumsel itu nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 1,85 juta ton.

Menurutnya, proyek pembangunan pabrik Baturaja II itu menghabiskan biaya sekitar Rp3,4 triliun yang pendanaannya berasal dari dana IPO sebanyak Rp1,27 triliun dan pinjaman perbankan sebanyak Rp1,3 triliun. Sementara sisanya bersumber dari kantong perusahaan.

"Dari sisi pendanaan kami tidak begitu berat, kami telah melakukan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi dengan BNI dan Bank Sumsel Babel untuk pembiayaan tersebut pada Mei 2016, sehingga kami akan punya beban hutang senilai Rp1,3 triliun," ujarnya.

Pamudji mengatakan proyek Pabrik Baturaja II itu juga akan menambah nilai aset perusahaan menjadi Rp5 triliun. Perusahaan bahkan juga terus mematangkan pabrik Baturaja III untuk mencapai visi pertumbuhan yang dirancang SMBR.

Dia menambahkan saat ini kondisi industri semen secara nasional masih belum menunjukkan kenaikan yang signifikan, yang pertumbuhan penjualan hanya mencapai 3,8% pada akhir kuartal III/2016.

Padahal, kata Pamudji, Asosiasi Semen Indonesia merencanakan target pertumbuhan penjualan bisa mencapai 5%-6% hingga akhir tahun ini.

Dia melanjutkan data dari asosiasi itu juga menunjukkan total suplai semen nasional sampai dengan September 2016 mencapai 43,1 juta ton sedangkan total konsumsi (demand) semen nasional diperkirakan mencapai 45,9 juta ton semen.

"Kondisi ini memberikan tekanan kepada seluruh produsen semen di Indonesia untuk berusaha memperluas pangsa pasar dengan berbagai cara, belum lagi diproyeksikan dengan mulai beroperasinya pabrik-pabrik baru dan masuknya produsen semen asing ke Tanah Air," katanya.

Dia menilai banyaknya pemain baru di industri semen nasional tidak dibarengi dengan pertumbuhan demand. "Kami juga tertekan pada tahun ini karena penjualan sampai bulan lalu masih tertinggal dari RKAP," katanya.

Meski demikian, dia melanjutkan, perseroan masih bisa mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 4% hingga Oktober 2016 (yoy). Pamudji memproyeksi penjualan hanya bisa terealisasi sekitar Rp1,65 juta ton dari target 1,7 juta ton.

"Meski kinerja kami pada bulan lalu bisa baik tapi realisasi penjualan baru capai 1,3 juta ton. Paling tidak sampai akhir tahun bisa 1,65 juta ton," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper