Bisnis.com, PEKANBARU - Kalangan pengusaha biro perjalanan pariwisata di Provinsi Riau mendorong pebisnis sektor jasa itu untuk menjual paket wisata di dalam negeri, khususnya di Riau.
Ketua Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Riau Dede Firmansyah mengatakan bila pengusaha jasa wisata hanya mengandalkan bisnis penjualan tiket, akan kalah dengan persaingan yang kian ketat.
"Kalau pengusaha wisata cuma mengandalkan jual tiket sekarang ini akan kalah, jadi kami dorong anggota untuk mulai promosi paket wisata domestik khususnya di Riau," katanya kepada Bisnis, Jumat (4/11/2011).
Dede menjelaskan potensi wisata di Provinsi Riau ada banyak, tetapi belum ramai pengusaha wisata yang menjual paket perjalanan ke objek tersebut.
Padahal bila jeli melihat peluang, banyak potensi pariwisata yang bisa digarap paketnya dan dijual kepada calon wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Dia mencontohkan wisata ke objek sejarah di Pekanbaru dan icon ibu kota Provinsi Riau tersebut.
"Untuk Pekanbaru saja bisa wisata sejarah ke Museum Sang Nila, terus lanjut kunjungan ke Masjid Raya AnNur dan Pustaka Wilayah sebagai ikon daerah," katanya.
Meski terlihat biasa, beberapa objek itu terbukti diminati wisatawan domestik seperti dari Bandung, Surabaya, Sumbar, dan mancanegara yaitu Malaysia serta Singapura.
Pihaknya mengaku sudah ada beberapa anggota Asita Riau yang mulai menjual dan berpromosi paket wisata di Pekanbaru dan Riau tersebut kepada wisatawan.
Dede mengatakan akan terus mendorong anggota lainnya untuk menggarap objek wisata unggulan Riau seperti Istana Siak, Candi Muara Takus, ombak Bono, hingga wisata alam dan sungai.
Sebelumnya Pemprov Riau meminta semua pihak khususnya yang bergelut di dunia pariwisata untuk bersama-sama mendorong kunjungan wisata ke daerah tersebut.
"Riau dengan motto The Homeland of Melayu mengajak wisatawan untuk datang, juga ada kampanye Ayo ke Riau supaya semakin ramai wisatawan datang," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman beberapa waktu lalu.
Pemprov kata dia, mendorong pengembangan pariwisata berbasis budaya, yang menonjolkan ciri khas Melayu dan erat dengan Islam. Dengan upaya ini diharapkan wisatawan dan tamu yang berminat berkunjung bisa semakin menguatkan keinginannya datang ke Provinsi Riau.