Kabar24.com, JAKARTA - Impian China untuk bisa bersaing dengan duo raksasa penghasil burung besi yakni Airbus dan Boeing perlahan mulai terealisasi lewat sebuah hanggar yang berlokasi di Shanghai.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (31/10/2016), perusahaan milik negara Tirai Bambu tersebut, Commercial Aircraft Corp. of China Ltd., atau yang dikenal srbagai COMAC saat ini mengembangkan pesawat berlorong tunggal dengan jumlah tempat duduk mencapai 168 kursi yang dinamai C919.
Perusahaan tersebut bertaruh bahwa C919 akan mampu mengantarkan mereka ke pasar dengan persaingan yang lebih besar.
Kendati program peluncuran C919 beberapa kali tertunda, uji terbang pertama ditunda setidaknya dua kali sejak 2014, COMAC memberi pesan kepada dunia untuk mengantisipasi kehadiran produk mereka.
Pihak pengembang menyebutkan mereka telah menerima komitmen pesanan sebanyak 517 pesawat dari 21 pelanggan.
Dalam Zhuhai Air Show yang dilaksanakan pada minggu ini, COMAC berencana untuk menampilkan desain awal (mock up) dan kemungkinan mengumumkan pertambahan sejumlah calon pembeli.
Produksi pesawat penumpang tersebut merupakan bagian dari rencana ambisius Presiden Xi Jinping guna merealisasikan transformasi China dari sekadar sebuah negara produsen sepatu, pakaian, dan mainan menjadi negara yang mampu bersaing dengan perusahaan sejenis Airbus dan Boeing.
Merealisasikan produksi C919 merupakan suatu hal yang krusial bagi Xi yang telah mencatat kedirgantaraan sebagai salah satu sektor yang mampu mempercepat modernisai ekonomi agar mampu menyamai Jepang dan China.
Kedirgantaraan berada di posisi ketiga setelah teknologi informasi, dan robitika dalam daftar prioritas masterplan oleh Xi bertajuk Made in China 2025 yang diluncurkan tahun lalu.