Bisnis.com, PEKANBARU - PT Bosowa Corporindo ditunjuk Dirjen Perhubungan Laut sebagai leader perusahaan pengelola Pelabuhan Tanjung Buton, Siak, Riau setelah perusahaan milik Aksa Mahmud itu berebut pengelolaan pelabuhan dengan PT Pelabuhan Indonesia I.
Salman Dianda Anwar, Vice President Sumatra Region Bosowa, mengatakan Bosowa Corporindo akan menunjuk anak perusahaan PT Bosowa Bandar Indonesia dan menggandeng BUMD Siak PT Samudra Siak serta melibatkan Pelindo I.
"Kami masih menunggu perencanaan dari Pelindo I untuk mengelola pelabuhan itu secara bersama," kata Salman saat berada di Pekanbaru, Rabu (26/10/2016).
Tiga perusahaan itu akan membicarakan pembagian bidang-bidang pengelolaan di pelabuhan yang berada di Selat Malaka itu. Jika telah sepakat, kementerian akan memberikan izin pengelolaan pelabuhan yang masih berstatus UPT itu.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Siak mendukung Pelindo dan PT Samudra Siak untuk mengelola Tanjung Buton, meski Pelindo I menyatakan akan mengambil alih pelabuhan yang berstatus UPT itu.
Menurut Salman, pemerintah siap mendukung karena secara syarat Bosowa Corporindo telah ditunjuk akan mengelola Kawasan Industri Tanjung Buton.
PT Bosowa Corporindo telah membidik pelabuhan tersebut semenjak dua tahun yang lalu. Salman mengatakan Bosowa telah menyiapkan sarana penunjang pelabuhan yang akan ditempatkan di Tanjung Buton.
Rencananya, Bosowa Corporindo akan menunjuk anak perusahaan PT Bosowa Bandar Indonesia yang telah memiliki izin Badan Usaha Pelabuhan semenjak 2012. Bosowa akan bekerja sama dengan BUMD PT Samudra Siak yang mengantongi BUP semenjak 2013.
Sementara itu, Farid Luthfi, Direktur Keuangan Pelindo I mengatakan Pelindo I akan menggelar rapat teknis untuk membahas soal kerja sama pengoperasian, investasi dan lainnya.
"Pelindo I siap bersinergi dengan Bosowa dan Samudra Siak. Kami melihat Bosowa punya kepentingan besar karena mereka akan mengelola Kawasan Industri dan membangun pabrik semen," katanya.
Pelindo dinilai lebih mempunyai pengalaman karena perusahaan plat merah ini merupakan perusahaan yang fokus mengelola pelabuhan di Indonesia. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memutuskan seluruh pelabuhan yang berstatus UPT akan dialihkan ke Pelindo, termasuk Tanjung Buton.
Pelabuhan tersebut diharapkan dapat menjadi pintu masuk ekspor dan impor komoditas, seperti cruide palm oil, minyak bumi, karet, kelapa di Riau dan provinsi tetangganya.