Bisnis.com, SEOUL – Tingkat pertumbuhan Korea Selatan menguat pada kuartal ketiga, ditopang oleh booming pada pasar properti meski di sisi lain performa ekspor dan konsumsi terlihat mengecewakan.
Menurut laporan Bank of Korea (BoK), seperti dikutip Bloomberg hari ini (Selasa, 25/10/2016), pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negara tersebut naik 0,7% pada kuartal ketiga dari kuartal sebelumnya.
Angka ini sedikit lebih baik baik dari prediksi pertumbuhan oleh para Analis dalam survey Bloomberg sebesar 0,6%. Dibandingkan setahun sebelumnya, ekonomi Korsel tumbuh 2,7%.
Investasi konstruksi menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan pada kuartal ketiga, dengan kenaikan 3,9% dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Penguatan pada pasar properti telah menopang perekonomian Korea Selatan tahun ini, sementara performa ekspor dan konsumsi kehilangan tenaganya.
Di sisi lain, terdapat ketidakpastian atas seberapa lama pertumbuhan yang dipimpin oleh konstruksi dapat berlanjut di saat pemerintah Korsel berupaya menahan penggelembungan utang rumah tangga serta dengan berlebihnya suplai pada perumahan.
Konsumsi sektor swasta naik 0,5% pada kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal kedua, sementara tingkat belanja pemerintah naik 1,4%.
Sementara itu, tingkat ekspor naik 0,8% dan investasi infrastruktur turun 0,1%.
Direktur Jenderal BOK, Chung Kyu-il, menyatakan prediksi pertumbuhan PDB bank sentral tersebut sebesar 2,7% pada 2016 dapat tercapai asalkan ekonomi tidak berkontraksi secara kuartalan pada tiga bulan terakhir tahun ini.