Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Theresa May perlu memberikan kepastian maksimum terhadap industri perbankan di negaranya pascaBrexit atau akan berisiko kehilangan bank-bank tersebut dari Inggris bahkan Eropa.
Dalam laporan yang dipublikasikan Open Europe, dikutip dari Bloomberg, Senin (17/10/2016), institusi think thank tersebut merekomendasikan May untuk mendorong kesepakatan awal dengan Uni Eropa agar menjamin Bank di Inggris Raya mempertahankan akses ke pasar tunggal blok itu, serta menawarkan akses timbal balik bagi bank di Benua itu.
Laporan itu juga mengatakan bahwa May harus menyerang kesepakatan sementara dengan Uni Eropa untuk mempertahankan kemampuan bank Inggris dalam memberikan layanan secara luas di UE (passporting), dari saat ini sampai periode negosiasi berakhir dua tahun mendatang.
“Prioritas yang jelas bagi pemerintah adalah adalah untuk menjaga passporting atau sesuatu yang dekat dengan wholesale banking,” kata Stephen Booth, Direktur Kebijakan dan Riset Open Europe.
Eksekutif Bank yang berbasis di London sebaiknya bersiap untuk hal yang terburuk, yaitu kehilangan hak untuk menjual layanan perbankan di sekitar Uni Eropa.
Selain itu, kemungkinan perpindahan target kerja dan operasional keluar dari Inggris diprediksi terjadi dalam minggu awal pembicaraan formal dengan Uni Eropa terkait Brexit, yakni pada Maret. Mereka khawatir bahwa May akan memprioritaskan perihal isu imigrasi dalam negosiasinya dengan Uni Eropa.
“Adanya kesepakatan transisi untuk menjaga pengaturan passport timbal balik, yang akan memberikan waktu lebih banyak kepada industri dan pemerintah Inggris untuk bernegosiasi terkait pengaturan alternatif dengan UE,” tulis laporan itu.
Apabila pasar modal Eropa terpecah setelah Brexit, banyak perusahaan yang diperkirakan akan bermigrasi melintasi Atlantik ke New York,yang bakal diandalkan oleh sejumlah perusahaan untuk mencari pendanaan.
Dengan perkiraan itu, laporan tersebut menyarankan parlemen Inggris untuk meyakinkan negara-negara Uni Eropa agar bersama-sama menjaga pasar modal Eropa agar tetap stabil dan utuh, demi kepentingan bersama.
“Inggris harus jelas kepada mitra di Eropa bahwa ini bukanlah ‘zero-sum game’ dan berfikit kreatif untuk memastikan bahwa pengaturan perdagangan baru nantinya akan menguntungkan perusahaan dan pemerintah di Uni Eropa,” jelasnya.
“Terpecahnya sistem jasa keuangan London akan menaikkan beban biaya bagi semua pihak,” jelasnya.
Kehilangan akses ke pasar Uni Eropa akan membuat bank Inggris kehlangan setidaknya US$33 miliar, atau seperlima dari pendapatan rutin industri itu setiap tahunnya.
PERKIRAAN EKSODUS PASCA BREXIT: Inggris Agar Berikan Kejelasan pada Bank
Perdana Menteri Inggris Theresa May perlu memberikan kepastian maksimum terhadap industri perbankan di negaranya pascaBrexit atau akan berisiko kehilangan bank-bank tersebut dari Inggris bahkan Eropa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 menit yang lalu
Menakar Kans Bank Permata (BNLI) Usai 4 Tahun Diakuisisi Bangkok Bank
1 jam yang lalu
Target Harga ACES Jelang Rebranding Merek Baru
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
Sederet Tantangan Wujudkan Transisi Energi Listrik di Perdesaan
1 jam yang lalu