Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Kelistrikan di Papua, Jonan Sebut Banyak yang Perlu Dikerjakan

Menteri Energi, dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengaku mendukung target Presiden Joko Widodo untuk mempercepat waktu penyediaan listrik di wilayah Papua dan Papua Barat pada 2019.
Seorang bocah berpose dengan latar belakang telaga bintang di Raja Ampat, Papua Barat, Senin (2/11). Warga Raja Ampat memiliki kearifan lokal bernama Sasi dimana warga telah bernazar atau berjanji kepada Tuhan di gereja untuk menjaga isi laut dengan sangat baik, hal tersebut juga dimaksudkan warga sebagai bentuk cinta dan penghormatan yang tinggi terhadap alam./Antara
Seorang bocah berpose dengan latar belakang telaga bintang di Raja Ampat, Papua Barat, Senin (2/11). Warga Raja Ampat memiliki kearifan lokal bernama Sasi dimana warga telah bernazar atau berjanji kepada Tuhan di gereja untuk menjaga isi laut dengan sangat baik, hal tersebut juga dimaksudkan warga sebagai bentuk cinta dan penghormatan yang tinggi terhadap alam./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Energi, dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengaku mendukung target Presiden Joko Widodo untuk mempercepat waktu penyediaan listrik di wilayah Papua dan Papua Barat pada 2019.
 
Menteri yang baru dilantik pekan lalu itu menilai pengembangan kelistrikan di wilayah Timur, terutama Papua dan Papua Barat, masih belum banyak dikerjakan sehingga perlu adanya akselerasi pembangunan fasilitas listrik.
 
“Ya saya mendukung [keinginan Presiden]. Kalau di wilayah Timur memang ya harus dikejarlah, karena banyak yang belum dilakukan atau masih banyak yang perlu dilakukan,”tuturnya di Kantor Wakil Presiden, Senin(17/10/2016).
 
Kendati demikian, mantan Menteri Perhubungan Era Kabinet Kerja itu enggan menjelaskan lebih rinci langkah konkret yang akan diambil kementeriannya untuk mendorong penyediaan infrastruktur listrik di wilayah Timur, “Nanti saja ya itu.”
 
Pernyataan itu disampaikan menanggapi keinginan Presiden Joko Widodo yang ingin adanya percepatan penyelesaian seluruh proyek infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat sehingga bisa terang sepenuhnya pada 2019. Target itu lebih maju dari rencana semua yakni pada 2020.
 
Kepala Negara berharap rasio elektrifikasi Papua mampu mencapai 90% pada akhir periode masa pemerintahannya 2019, atau melonjak dari rasio elektrifikasi saat ini yang hanya 47%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper