Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KNKT: Pemerintah Harus Perbaiki Peralatan Radar Cuaca & Navigasi

Komite Nasional Keselamatan Transportasi meminta pemerintah untuk segera memperbaiki peralatan radar cuaca dan teknologi navigasi guna meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan di Papua.
Radar/Ilustrasi
Radar/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi meminta pemerintah untuk segera memperbaiki peralatan radar cuaca dan teknologi navigasi guna meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan di Papua.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) perlu memperbaiki peralatan radar cuaca agar perkiraan cuaca di Papua menjadi lebih akurat.

“Kami mengusulkan kepada BMKG untuk memperbaiki peralatannya yang sudah tidak memenuhi syarat, terutama dalam menghadapi perubahan cuaca sangat cepat, seperti di daerah pegunungan wilayah Wamena,” katanya dalam siaran pers, Selasa (11/10/2016).

Selain itu, lanjut Soerjanto, KNKT juga meminta kepada Menteri Perhubungan untuk juga memperbaiki teknologi navigasi penerbangan pada AirNav Indonesia dengan menggunakan performance base navigation.

Sejalan dengan itu, KNKT juga siap membantu untuk melakukan evaluasi terhadap persoalan slot penerbangan di Wamena. Menurutnya, persoalan slot penerbangan itu berkontribusi cukup signifikan terhadap kecelakaan penerbangan.

“Oleh karena itu, kami juga berharap para maskapai untuk lebih aktif dalam memberikan usulan tanpa ada yang ditutup-tutupi atau rasa bersalah, agar penerbangan di Papua itu dapat menjadi lebih aman,” tuturnya.

Soerjanto mengungkapkan banyak maskapai yang sering mengeluhkan aspek keselamatan penerbangan yang buruk di Papua. Namun, keluhan para maskapai tersebut tidak pernah disampaikan dalam hazard report.

Padahal, sambungnya, hazard report merupakan bagian dari sistem manajemen keselamatan yang paling penting. Alhasil, apabila hal ini tidak terpenuhi, KNKT kesulitan untuk mengetahui akar permasalahan yang terjadi di lapangan.

“Oleh karena itu, kami mengimbau setiap maskapai agar dapat membuat hazard report, dan diteruskan kepada Direktorat Teknis Kementerian Perhubungan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper