Kabar24.com JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bekerja sama dengan University of Helsinki dari Finlandia untuk melakukan riset penagmbilan sampel dari lingkungan yang diduga kuat tercemar antibiotik.
Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknolosi (BPPT) Eniya Listiani Dewi mengatakan kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun ini bertujuan untuk mendapatkan data kuantitatif terkait cemaran antibiotik dan gen mikroba yang dapat memicu resistensi antibiotik terhadap tubuh manusia.
“Dalam jangka waktu lima tahun ini kami akan memetakan dulu mikroba yang bisa digunakan sebagai senyawa aktif untuk memproduksi obat baru tersebut,” ujarnya, Selasa (11/10/2016)
Dia memaparkan sampel akan dilakukan pada dearah aliran sungai yang melewati usaha peternakan, instalasi rumah sakit dan usaha budidaya perikanan.
Pihak Finlandia menyediakan dana senilai 470.000 euro untuk penelitian tersebut.
Eniya menilai perlu ada aturan yang tegas terkait sistem pembuangan limbah antibiotik sehingga buangan antibiotik yang mengalir ke sungai tidak mencemari lingkungan.
Selain dari sisi lingkungan, Eniya juga berharap ada perubahan perilaku konsumsi antibiotik dari dokter dan pasien.
“Kebiasaan para dokter memberikan antibiotik kemana-mana, model seperti ini yang perlu dirubah. Masing-masing dari kita sudah kebal terhadap antibiotik. Kita harus menemukan obat lagi atau antibiotik lagi yang bisa membunuh virus itu,” katanya.