Bisnis.com, JAKARTA– Ekspor minyak sawit Indonesia terkerek signifikan pada Agustus dari capaian pada Juli lalu. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia menunjukkan ekspor minyak sawit dan turunannya tercatat mencapai 2,23 juta ton pada Agustus.
Volume tersebut naik 29% dari ekspor Juli yang tercatta sebesar 1,74 juta ton. Irektur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan mengatakan kenaikan eterdorong oleh kekhawatiran pasar atas kian menipisnya stok minyak sawit Indonesia dan Malaysia.
“Ekspor minyak sawit terkerek. Pasar mengantisipasi kenaikan harga minyak sawit global karena cadangan minyak sawit Indonesia dan Malaysia yang kian menipis,” ungkap Fadhil melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (6/10/2016).
Menurutnya, meski produksi menunjukkan tren peningkatan, stok minyak sawit Indonesia kian menipis karena tingginya permintaan pasar global. Negara-negara yang permintaannya terus meningkat misalnya India, China, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Pada Agustus, stok minyak sawit tercatat turun 11% ke level 1,695 juta ton dari stok bulan sebelumnya yaitu 1,88 juta ton.
Negara dengan kenaikan permintaan paling signifikan yaitu Amerika Serikat yang melonjak hingga 183% menjadi 135.150 ton pada Agustus, dari ekspor Juli yang hanya sebesar 47.730 ton. Ekspor ke China tercatat nnaik 69% menjadi 267.980 ton pada Agustus dari 158.790 ton pada Juli.
Di saat yang sama, ekspor ke Eropa naik 43% menjadi 486.050 pada Agustus dari 340.370 ton pada Juli. Adapun pasar ekspor terbesar Indonesia lainnya yaitu India, membukukan kenaikan ekspor sebesar 42% pada Agustus menjadi 497.300 ton dari Juli yang tercatat 351.240 ton.
Adapun negara-negara Afrika dan Timur Tengah justru membukukan penurunan ekspor masing-masing sebesar 43% dan 37% pada Agustus.