Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Manggis Tertahan, DPR Minta Impor Buah China Dievaluasi

Komisi IV DPR RI meminta pemerintah mengevaluasi seluruh komoditas buah-buahan yang diimpor Indonesia dari China. Pasalnya, China tidak kunjung membuka komoditas manggis Indonesia masuk ke negara itu.
Manggis /herbzway
Manggis /herbzway

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi IV DPR RI meminta pemerintah mengevaluasi seluruh komoditas buah-buahan yang diimpor Indonesia dari China. Pasalnya, China tidak kunjung membuka komoditas manggis Indonesia masuk ke negara itu.

Anggota Komisi IV Dapil Lampung, Sudin mengatakan para petani di dapilnya kerap mempertanyakan konsistensi pemerintah dalam membuka pasar ekspor manggis yang mereka hasilkan.

Sudin menyebut petani berharap pasar Negeri Panda dapat segera digarap karena harga manggis di negara itu sangat menggiurkan. Harga komoditas itu per kilogram dapat mencapai Rp60.000 per kilogram atau sekitar 3 kali lipat dari harga domestik.

“Padahal China mengekspor 54 buah-buahannya ke Indonesia. Saran saya pada Pak Menteri, jumlah impor dari sana kita kurangi saja. Bisa dievaluasi mana buah yang masih perlu dan mana yang tidak perlu kita impor,” ujar Sudin saat menggelar Raker dengan Kementeerian Pertanian, Rabu (5/10/2016).

Dia menggarisbawahi bahwa selama ini manggis Indonesia sebenarnya telah masuk ke China namun secara tidak langsung. Berton-ton manggis Indonesia justru diekspor melalui Malaysia dan Thailand sehingga kedua negara itu turut merasakan nilai tambah yang seharusnya dapat dinikmati petani Indonesia.

Hal yang sama pun terjadi pada komoditas sarang wallet di mana Indonesia tidak dapat langsung mengekspor ke China, namun harus terlebih dahulu melalui Malaysia. Menurut Sudin, hal ini menunjukkan posisi tawar Indonesia di mata China amat rendah.

“Selama ini manggis itu sampai ke China juga, tapi melalui Malaysia. Tapi yang dari Indonesia langsung justru tidak boleh. Lalu sarang burung wallet juga begitu. Saya minta Mentan untuk evaluasi 54 komoditas China yang masuk ke Indonesia,” ungkap Sudin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper