Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun diterpa berbagai kampanye negatif, ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk kelapa sawit ke Eropa menunjukkan kinerja cemerlang sepanjang tahun ini. Pada Januari-Agustus 2016, ekspor ke Benua Biru menyentuh 4,35 juta ton.
Volume tersebut mencapai 81,8% dari total ekspor ke Uni Eropa sepanjang 2015 yang tercatat 5,314 juta ton. Pemerintah menggarisbawahi upaya diplomasi ke Uni Eropa akan terus ditingkatkan sehingga ekspor produk kelapa sawit dapat terus terkerek.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) Bayu Krisnamurthi menyampaikan masifnya kampanye negatif merupakan hambatan utama dalam memperluas pasar produk kelapa sawit Indonesia di Uni Eropa.
"India dan Pakistan merupakan pasar ekspor terbesar yaitu 26%. Tapi ekspor ke Belanda, Spanyol, dan Italia lebih besar dari ekspor ke China. Ke Belanda itu tahun ini 1,7 juta ton. Banyak yang perkirakan 70% yang masuk Belanda itu diekspor ke negara lain. Pasar Eropa masih membutuhkan penanganan intensif," kata Bayu di Jakarta pada Senin (3/9/2016).
Dia memprediksi dari Belanda, produk kelapa sawit Indonesia kembali di ekspor hingga ke 26 negara. Belanda memang merupakan pintu masuk produk sawit RI karena memiliki pelabuhan di sebelah selatan Amsterdam yaitu Rotterdam.
Adapun, volume ekspor ke Eropa tersebut merupakan 23% dari total ekspor Indonesia sepanjang tahun ini. BPDP mencatat ekspor produk sawit Indonesia selama Januari-Agustus mencapai 18,89 juta ton.