Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk menentukan lokasi pembangunan 2 tower rumah susun atau rusun yang akan menampung 168 kepala keluarga korban bencana.
Hal tersebut menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk dilakukan pembangunan rusun bagi korban bencana di Kabupaten Garut.
"Tentunya kami dari Kementerian PUPR merespon hal tersebut untuk membangun Rumah Susun (Rusun) bagi masyarakat yang terkena musibah di Garut ini," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui siaran pers, Jumat (30/9/2016).
Hal tersebut disampaikannya usai mendampingi Presiden RI dalam lawatannya di Kabupaten Garut untuk melihat secara langsung kondisi penanganan tanggap darurat bencana banjir di Garut, Kamis (29/9/2016).
Basuki mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengevaluasi lima daerah alternatif tempat pembangunan hunian relokasi korban bencana banjir bandang di Garut.
Lima lokasi yang diusulkan Pemda Garut menurutnya yakni, pertama, lapangan sepakbola di Blok Margawati, Kel. Margawati, Kec Garut Kota. Kedua, bekas gudang aspal yang dipakai usaha pembuatan briket batubara di Blok Cimurah, Desa Cimurah, Kec Karangpawitan.
Ketiga, sawah di Blok Kopi Lombong, Kel. Sukagalih, Kec Taragong Kidul. Keempat, lapangan sepak bola di Blok Sayangkaak, Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota. Kelima, lapangan sepakbola dan pemakaman di Blok Cileutik, Kel. Sukagalih, Kecamatan Garut Kota.
"Lima lokasi yang sudah ditinjau oleh kami (Kementerian PUPR) itu semuanya akan kita serahkan ke Pemda untuk ditentukan," ungkapnya.
Dikatakan, untuk satu tower Rusun akan menelan dana sebesar Rp25 miliar dengan menggunakan anggaran tahun 2017 dan proses lelangnya akan dilaksanakan pada Oktober 2016 serta pembangunannya memakan waktu selama kurang lebih enam bulan.
Menteri Basuki memastikan rusun tersebut akan dilengkapi Listrik dan air sebagai fasilitas dasar.