Bisnis.com JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bakal menggandeng perusahaan asal Australia, PNORS, untuk membangun sistem informasi berbasis online bagi fasilitas kesehatan guna membuat sistem yang transparan.
Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan institusinya menggandeng PNORS Technology Group asal Australia dalam mengembangkan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh fasilitas kesehatan untuk memenuhi kebutuhan obat melalui portal business to business.
“Australia sudah menyediakan modelnya dari pelayanan e-health itu. Nanti teknologi ini dapat digunakan oleh industri pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, pemerintah daerah, dan industri farmasi yang akan masuk ke dalam sistem cloud,” ujarnya, Kamis (22/9).
Sistem informasi tersebut berguna agar puskesmas di daerah terintegrasi sehingga Kementerian Kesehatan juga memiliki akses dan mengantisipasi kelangkaan obat.
Sebenarnya BPPT telah mengembangkan hal yang sama, tetapi masih dalam skala kecil dan baru bisa digunakan oleh beberapa puskesmas di daerah seperti di Bogor dan Tangerang.
“Kalau obatnya kadaluarsa bisa langsung direspon oleh pusat untuk mengirim obat ke daerah tersebut supaya 9.000 puskesmas menyatu mendukung key perfomance indicator bagi Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Proyek ini, lanjutnya, akan diawali dengan pilot project yang dilakukan pada lima puskesmas di daerah yang infrastrukturnya sudah baik, seperti Tangerang Selatan.
Dia optimistis dengan diterapkannya e-health akan mengantisipasi munculnya obat palsu karena sistem elektornik membuat semua pihak berperilaku transparan untuk mengikuti lelang pada saat pengadaan obat dan alat kesehatan.
“Persoalannya [Kementerian Kesehatan] mau atau tidak,” tambahnya.