Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT ASEAN-CHINA: Jokowi Ajak China Majukan Stabilitas di Jalur Maritim

Presiden Joko Widodo mendorong Asean dan China untuk bersama-sama memajukan stabilitas keamanan di jalur utama maritim di kawasan.
Presiden Joko Widodo menandatangani Deklarasi One ASEAN, One Response di National Convention Center, Vientiane, Laos, Selasa (6/9). /Antara
Presiden Joko Widodo menandatangani Deklarasi One ASEAN, One Response di National Convention Center, Vientiane, Laos, Selasa (6/9). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong Asean dan China untuk bersama-sama memajukan stabilitas keamanan di jalur utama maritim di kawasan.

Dalam KTT Asean-China yang diselenggarakan di Vientiane, Laos, Kepala Negara juga mendorong peningkatan kerja sama ekonomi yang seimbang dan saling menguntungkan antara Asean dan China.

“Dengan nilai US$5 triliun per tahun, tidak bisa tidak, kerja sama keamanan maritim harus ditingkatkan,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Rabu (7/9/2016).

Saat ini, China menjadi mitra dagang terbesar Asean dengan volume perdagangan US$346,4 miliar. Adapun, Negeri Tirai Bambu tersebut menjadi mitra investasi ke-4 terbesar Asean dengan investasi US$8,2 miliar.

“Pertumbuhan ekonomi memerlukan kawasan yang damai, kawasan yang stabil dan kawasan yang aman,” ujarnya.

Dia juga menegaskan Kemitraan Asean dan China harus mampu berkontribusi terhadap perwujudan perdamaian, stabilitas dan keamanan di Laut China Selatan.

Kontribusi tersebut dilakukan dengan menghormati Hukum Internasional (termasuk UNCLOS 1982). “Semua pihak harus dapat menahan diri. Semua pihak harus mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai,” katanya.

Presiden mendorong agar ‘Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea’ (DOC) harus diimplementasikan secara penuh dan efektif.

“COC (Code of Conduct) harus segera diselesaikan karena Kawasan Laut China Selatan tidak boleh menjadi ‘power projection’ kekuatan-kekuatan besar,” ujarnya.

Untuk itu, Presiden menyambut baik dan mendorong implementasi ‘Code for Unplanned Encounters at Sea’ (CUES) in the South China Sea dan Komunikasi Hotline antara Pejabat Tinggi terkait Tanggap Darurat Maritim di Laut China Selatan.

Presiden mendorong agar para negara-negara terkait untuk memulai implementasi nyata dari kesepakatan ‘EAS Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation’ yang telah disepakati tahun 2015.

“Perlu dijadikan prioritas, perlu dilakukan secara serius sehingga rasa saling percaya di kawasan akan terus meningkat,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper