Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT G-20: Pertemuan Harus Bisa Gerakkan Ekonomi Dunia

Pemerintah Indonesia berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara yang tergabung dalam Group 20 atau G-20, di Hangzhou, China harus bisa menggerakkan ekonomi dunia.
Pertemuan G20 di Shanghai, China/Reuters
Pertemuan G20 di Shanghai, China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara yang tergabung dalam Group 20 atau G-20, di Hangzhou, China, harus bisa menggerakkan ekonomi dunia.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan Presiden Joko Widodo mengharapkan apapun yang dilakukan G-20 harus bisa menggerakkan ekonomi dunia. Menurutnya, sudah ada kesepakatan untuk meningkatkan ekonomi dunia mencapai 8%.

“Kita harus terus memegang komitmen itu. Jangan sampai kebijakan yang diambil negara-negara G-20 merugikan negara lain. Itu imbauan yang ingin disampaikan Presiden,” ujarnya seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (2/9/2016).

Untuk itu, Presiden mengharapkan fokus investasi infrastruktur, karena pertumbuhan ekonomi terbukti dapat meningkat apabila Indonesia mampu membangun infrastruktur dengan baik.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga berharap agar ada perdagangan yang fair. Pesan dari KTT G-20 ini, lanjutnya, jangan sampai pertumbuhan ekonominya baik tetapi masih banyak negara yang tertinggal.

“Dalam hal ini Indonesia merepresentasikan ekonomi dunia. Tidak boleh ada satu negarapun yang hanya jadi penonton,” katanya.

Adapun KTT G-20 itu akan membahas 4 tema, yaitu inovatif, edukatif, interkoneksi, dan implusiveness. Keempat tema ini kemudian di breakdown jadi 5 sesi. Pertama, bicara mengenai masalah policy coordination and new part of growth. Sesi kedua mengenai masalah global economy and financial government yang lebih efektif dan efisien.

Yang ketiga, lanjut Menlu, mengenai investment trade and investment. Keempat topiknya adalah inclusive and integrated development. Kelima adalah isu yang tidak terkait langsung dengan ekonomi tetapi yang mempengaruhi kondisi ekonomi dunia. “Menurut rencana Presiden akan bicara sebagian besar dalam sesi-sesi tersebut,” ujarnya.

Retno mengungkapkan dalam kesempatan itulah, Presiden Joko Widodo akan berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi yang bagus dan stabilitas politik yang kuat. Dia mengingatkan bahwa Indonesia konsisten untuk menjadikan ekonomi terbuka dan kompetitif.

“Terbuka ini bukan pada posisi dirugikan. Kita juga melakukan empowerment di ekonomi kita. Sehingga saat kita membuka, kita sudah menyiapkan pelaku ekonomi sehingga kita bisa commit dengan dunia luar,” jelasnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menyampaikan mengenai paket deregulasi yang telah dikeluarkan pemerintah. Dalam forum bisnis yang sudah dijadwalkan akan dihadiri Presiden selama kunjungan ke China itu, juga akan disampaikan mengenai reformasi ekonomi yang dilakukan indonesia saat ini, termasuk soal komitmen pemerintah Indonesia dalam memberantas korupsi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper