Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Pemerintah Jangan Lambat Atasi Karhutla

Pemerintah diminta untuk segera menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dalam satu bulan terakhir terjadi di wilayah Sumatera. Pasalnya, asap karhutla tersebut telah sampai ke negara Singapura.
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta untuk segera menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dalam satu bulan terakhir terjadi di wilayah Sumatera. Pasalnya, asap karhutla tersebut telah sampai ke negara Singapura.

Anggota DPR RI Komisi IV Rofi Munawar mengatakan kendati sudah mengantisipasi, pemerintah belum mampu menghentikan bencana tersebut. Karhutla terus-menerus terjadi di hutan dan lahan yang sama, setiap tahunnya.

“Namun langkah antisipasi masih mengandalkan cara-cara konvensional dan reaktif situasional. Keseriusan baru tampak jika sudah terekspose media dan sudah sampai negara lain," ungkap Rofi melalui keterangan tertulis, Minggu (28/8).

Anggota Komisi Lingkungan dan energi ini melihat selama ini langkah pemerintah dalam melakukan pemadaman hutan terkendala pada faktor struktural, penegakan hukum dan kultural.

Dia menjelaskan secara struktural, koordinasi antara instansi sulit dilakukan karena adanya ego sektoral dan berkerja parsial. Disisi lain, dalam aspek penegakan hukum para pelaku pembakaran hutan seringkali hanya terkena hukuman pada aspek administrasi dan aktor operasional.


"Kita seakan jalan ditempat dalam pencegahan bencana karhutla, padahal akibat yang diderita setiap tahun sangat besar. Negara jauh lebih concern dan perhatian jika bencana itu sudah sampai ke negara lain, padahal jauh sebelumnya masyarakat sendiri terpapar asap setiap hari," kata Rofi


Disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau makin bertambah. Asap dari kebakaran tersebut juga semakin luas sebarannya hingga ke wilayah Singapura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper