Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Tambak Garam Harus Serius

Kualitas garam Indonesia harus bisa bersaing dalam dunia industri sehingga produksi dan pengembangannya harus serius
Petani garam/Ilustrasi
Petani garam/Ilustrasi

Bisnis.com, KUPANG - Kualitas garam Indonesia harus bisa bersaing dalam dunia industri sehingga produksi dan pengembangannya harus serius

"Pengembangan sebuah tambak garam itu harus serius. Tidak hanya sebatas membuka lahan baru terus dibiarkan begitu saja, tetapi harus dikelola dengan baik agar menghasilkan garam yang bisa bersaing dengan garam dari negara lain di dunia industri," kata Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Maritim Agung Kuswandono. di Kupang, Jumat (26/8/2016).

Hal itu disampaikan usai meninjau pengembangan tambak garam seluas 385 hektare di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang, oleh PT Garam (Persero).

PT Garam saat ini mengembangkan potensi garam di Kabupaten Kupang dalam rangka memenuhi kebutuhan garam nasional dan menekan angka impor garam ke Indonesia.

Pada 2015, angka impor garam ke Indonesia mencapai 2,1 juta ton, sedangkan pada 2016 angka impor naik menjadi tiga juta ton.

Saat ini, pemerintah melalui PT Garam berusaha untuk menekan angka impor tersebut.

"Walaupun impor kita besar namun kita bisa melihat bahwa potensi industri garam di Indonesia ini sangat berpotensi," katanya.

Oleh karena itu, ke depannya pemerintah akan terus mendorong semua pihak yang ingin mengembangkan potensi garam, salah satunya di di NTT.

Ia juga mengaku pengembangan garam yang dilakukan oleh PT Garam di tambak garam Bipolo terlihat besar.

Namun, katanya, jika dihitung secara skala nasional, luas lahan garam tersebut belum mencukupi produksi garam Indonesia dan menekan impor garam.

"Garis pantai kitakan sangat panjang, sehingga jika semua pesisirnya dikembangkan menjadi lahan garam maka akan menjadi lebih banyak," demikian Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper