Bisnis.com, JAKARTA - Komitmen Kementerian Pariwisata Indonesia untuk percepatan pengembangan wisata halal ini sudah mulai menarik perhatian investor baik asing maupun lokal.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisaya Halal Riyanto Sofyan menuturkan perkembangan industri wisata halal dalam tiga tahun sudah terbilang baik, terlihat dari tumbuhnya hotel dan atraksi baru yang sesuai syarat.
"Minat investor sangat besar hanya saja memang belum tersosialisasi dengan baik. Contohnya saja Pak Tommy (Soeharto) membangun Hotel Syariah Solo, kemudian ada Hotel Lombok Resort Svarga di Senggigi," kata Riyanto dalam jumpa pers di Kementerian Pariwisata, Kamis (25/8/2016).
Selain pembangunan hotel, menurut Riyanto, investor lainnya juga meminati investasi untuk pembangunan atraksi wisata halal.
"Sudah ada investor dari Saudi Arabia yang berkomitmen membangun halal beach friendly di Meninting di Kawasan Pesisir Senggigi Barat. Sekarang sedang tahal detail engineering design," tuturnya.
Lebih lanjut dia menuturkan pasar wisata halal memiliki potensi yang sangat besar, yakni US$116 miliar, dan akan tumbuh US$180 miliar pada 2020.
Di dunia ada 1,6 miliar populasi muslim, lebih besar dari jumlah penduduk China sebesar 1,3 miliar. Indonesia sendiri memiliki 235 juta penduduk muslim dengan 60% berusia produktif yakni di bawah 30 tahun.
"Muslim travellers Indonesia termasuk nomor 3 terbesar di dunia, dengan konsumsi lebih besar dari China dan Indonesia terbesar di negara muslim."