Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Industri Petrokimia Minta Penetapan Harga Gas Dipercepat

Pelaku bisnis petrokimia meminta pemerintah mempercepat proses penurunan harga gas bagi tujuh sektor sesuai Perpres No.40/2016.
Airlangga Hartarto/Antara
Airlangga Hartarto/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku bisnis petrokimia meminta pemerintah mempercepat proses penurunan harga gas bagi tujuh sektor sesuai Perpres No.40/2016.

Wakil Ketua Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Suhat Miyarso mengatakan pelaku bisnis ingin proses penurunan harga gas yang ditangani pemerintah bisa segera kelar.

Namun, belum lama ini Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajukan penambahan lima sektor sehingga juga merasakan diskon harga gas. Sektpr tersebut antara lain, ban, tekstil, makanan dan minuman, serta pulp dan kertas.

“Kalau sektornya mau ditambah bagus saja, cuma kalau bisa prosesnya jangan lambat. Kami mengharap pemerintah mempercepat karena janjinya Januari 2015 sudah turun, sekarang sudah Agustus,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (23/8).  

Adapun sektor petrokimia merupakan salah satu dari tujuh sektor yang mendapat penurunan harga gas sesuai Perpres No.40/2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. 

Seperti diketahui, pertumbuhan industri plastik pada semester I/2016 tidak mencapai target, yaitu masih di bawah 5%. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hambatan seperti harga gas yang tidak kunjung turun, wacana cukai plastik dan lainnya.

"Adapun harga plastik yang turun masih terdampak dari harga minyak dunia. Selain itu kalau ada pabrik baru yang beroperasi biasanya akan terjadi kelebihan pasokan sehingga mengakibatkan harga turun. Secara umum memang pasarnya sedang lemah," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper