Bisnis.com, DENPASAR—PT Pelindo III (Persero) menggandeng 5 bank pembangunan daerah untuk mendukung transaksi kepelabuhan sekaligus memacu pembangunan daerah serta mendorong peningkatan perekonomian nasional.
Dirut Pelindo III Orias Petrus Moedak mengharapkan kerjasama dengan BPD Bali, NTT, Kalteng, Kalsel dan Jateng ini akan memberikan efek pelipatgandaan (multiplier effect) terhadap penyerapan dana di daerah, karena dinilai ebih paham mengenai potensi daerahnya.
Ruang lingkung kerjasama ini meliputi mekanisme cash management, penempatan deposito, pemilihan BPD sebagai penerbit bank garansi pelaksanaan proyek, hingga pemasangan ATM khususnya di terminal penumpang di setiap pelabuhan yang dikelola Pelindo III.
“Kami percaya bank daerah punya kemampuan terbaik mengerti pengusaha di daerah mereka masing-masing. Kami tidak mengenal pengusaha daerah, tetapi kerjasama ini mudah-mudahan ketika berikan proyek jadi punya pertimbangannya dan tidak ada kesulitan di kemudian hari,” tuturnya seusai penandatangan kesepakatan di Kuta, Senin (22/8/2016).
Penandatangan dilakukan antara Dirut Pelindo III Orias Petrus Moedak, dan Dirut Bank NTT Daniel Tagu Dedo, Dirut Bank Kalteng Yosapatasi, Dirut BPD Bali Made Sudja, Direktur Bisnis Bank Kalteng Supian Noor, Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya.
Orias memaparkan Pelindo III sedang melakukan tender pengembangan 10 pelabuhan di 7 provinsi di seluruh Indonesia dengan jenis pengerjaan mulai proyek meliputi penguatan dermaga hingga pemisahan terminal penumpang dan barang.
Adapun, total investasi yang akan dilakukan pada tahun ini sekitar Rp4 triliun, dari total investasi yang disiapkan untuk lima tahun ke depan mencapai Rp12 triliun.
Diharapkan pengembangan pelabuhan di 10 daerah tersebut dapat menarik kontraktor lokal untuk terlibat sehingga BPD bisa masuk di dalamnya sebagai bank garansi. Pelindo menyerahkan kepada BPD nilai proyek yang akan digaransi, tetapi diharapkan di setiap pelabuhan dapat terlibat semua.
“Kalau untuk awal kami kira Rp100 miliar dari BPD, tetapi tergantung daerah-daerah. Ada pelabuhan butuh dana besar ada masih FS, tergantung tingkat pelaksanaan. Itu hanya kurang lebih dananya, kalau misalnya ada pembangunan bisa cepat bisa lebih banyak lagi dana dibutuhkan,” jelasnya.
Dia mengatakan kerjasama ini merupakan wujud nyata Pelindo III bersinergi dengan bank daerah guna memacu pembangunan daerah. Dia mencontohkan jika misalnya di NTT ada 5 pelabuhan, dan BPD NTT menjamin pembangunan proyek senilai Rp100 miliar di setiap pelabuhan, maka peredaran uangnya akan lebih banyak dari dana yang disetorkan oleh bank milik pemda tersebut.
Penggunaan layanan perbankan dalam transaksi kepelabuhan juga akan mempermudah proses bisnis di perusahaan pelat merah ini. Peningkatan produktivitas pelabuhan akan memebrikan dampak positif dalam menekan biaya logistik nasional. Semakin cepat layanan yang diberikan kepada pengguna jasa kepelabuhan, semakin efisien pula biaya yang harus dibayarkan oleh pengguna jasa.
Direktur Keuangan Pelindo III U Saefudin Noer menambahkan pelibatan lima BPD tersebut diharapkan mampu menggerakan perekonomian di daerah. Menurutnya, langkah ini merupakan salah satu upaya BUMN ini untuk mendukung upaya Presiden Jokowi membuat BPD sebagai katalisator roda perekonomian di daerah.
Dirut Bank NTT Daniel Tagu Dedo mengatakan sudah lama pihaknya menunggu kerjasaam ini agar percepatan pembangunan infrastruktur di daerahnya lebih cepat terealisasi. Dia menyatakan pihaknya siap mendukung dan menjadi bank garansi bagi kontraktor lokal yang terlibat proyek dengan Pelindo III, karena diyakini akan memberikan efek pelipatgandaan bagi daerah.
“Dana daerah akan berputar di daerah dan dampaknya langsung dinikmati masyarakat setempat,” tuturnya ditemui usai penandatanganan.
Dirut BPD Bali Made Sudja menambahkan sebagai bank yang berfungsi memegang kas daerah, sudah seharusnya BPD difungsikan seperti bank umum lainnya. Apalagi sejumlah bank sudah merambah kelaur daerah.
Dia menilai langkah Pelindo menggandeng BPD sudah sangat tepat karena berpikir jauh ke depan tidak hanya memikirkan keberadaan bank-bank umum berskala besar.
Dia menekankan bahwa nilai asset yang dikelola BPD di seluruh Indonesia sangat besar, maka sudah seharusnya dilibatkan dalam pembangunan di setiap daerah. Sudja optimistis kerjasama ini juga akan meningkatkan pertumbuhan bisnis BPD dan mendukung laju ekonomi daerah.
“Ini penghargaan dan sanjungan tinggi bagi kami, komitmen Pelindo sangat kami hormati karena dengan kerjasama ini pasti punya dampak multiplier yang hebat khususnya bagi masyarakat di daerah. Tentunya dalam kerjasama yang telah tandatangi, kami BPD terus kembangkan diri akan siapkan pelayanan bagi pelindo sesuai dasar dasar pelayanan yang baik,” tuturnya.