Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lama Tertunda, Bakrieland Siap Serah Terimakan 2 Menara Apartemen

Bakrieland siap melakukan serah terima kunci dua proyek apartemen kepada pembeli yang sempat tertunda penyelesaiannya sejak mulai dibangun 2008 lalu.

Bisnis.com, JAKARTA—Bakrieland siap melakukan serah terima kunci dua proyek apartemen kepada pembeli yang sempat tertunda penyelesaiannya sejak mulai dibangun 2008 lalu.

Harga unit diestimasi telah meningkat dua kali lipat dari harga perdana.

Chief Marketing Officer PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) Indra Gunawan mengatakan, kedua apartemen tersebut yakni The Masterpiece dan TheEmpyreal yang mengusung konsep glamour di wilayah pusat busnis Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.

Saat ini, BSU tengah menyelesaikan tahap akhir pembangunan kedua menara setinggi 45 lantai tersebut yang dipercayakan pada PT Hutama Karya selaku kontraktor. Akhir tahun ini seluruh pembangunan ditargetkan telah rampung.

“Sekarang mulai lantai tiga hingga delapan sudah siap. Ini yang akan segera diserahterimakan kepada pelanggan.  Dalam rangka itu, seremoninya akan kami lakukan pada 25 Agustus 2016 mendatang,” katanya, Senin (22/8/2016).

Kedua menara tersebut mencakup masing-masing The Masterpiece sebanyak 200 unit dan The Empyreal 262 unit. Dari total seluruh unit, saat ini telah terjual sebanyak 370 unit dengan variasi luas mulai dari 57 m2 hingga 176 m2.

Investasi kedua menara ini mencapai sekitar Rp600 miliar. Saat ini, tiap unit dipasarkan dengan harga antara Rp41 juta hingga Rp45 juta per meter persegi. Menurutnya, harga tersebut telah meningkat dua kali lipat dibandingkan ketika pertama kali dipasarkan 2008 lalu.

Indra mengatakan, proyek ini seharusnya memang selesai dalam tiga hingga empat tahun sejak pertama kali dicanangkan. Akan tetapi, ada sejumlah faktor internal yang menghambat terealisasinya penyelesaian pembangunan seturut target.

“Yang paling mendasar [penyebab keterlambatan penyelesaian] memang karena di awal kita bangun dengan dua kontraktor, yakni PT PP dan PT Hutama Karya. Ternyata sulit untuk mengkoordinir dua perusahaan besar ini di lapangan sehingga belakangan PT PP keluar,” katanya.

Dirinya optimis paling tidak hingga tahun depan seluruh unit sudah habis terjual. Apalagi, adanya regulasi yang kondusif dari pemerintah serta berkembangnya sentimen positif di pasar berpeluang besar untuk memacu industri properti kembali bergairah tahun depan.

Selain itu, produk tersebut masih tergolong murah di kelasnya dengan lokasi yang strategis di wilayah pusat bisnis Jakarta serta terintegrasi dengan pusat kehidupan lainnya seperti perkantoran, ritel, universitas, hotel dan rumah sakit.

Sementara itu, Ivan Petrus Sidik selaku salah seorang pelanggan unit di kedua menara tersebut mengaku, selaku investor dirinya tidak terlalu merasa dirugikan dengan keterlambatan penyelesaian proyek tersebut.

Lagipula, pengembang telah membayarkan denda yang layak atas keterlambatan penyelesaian proyek tersebut. Selain itu, dirinya masih menikmati capital gain saat ini dari unit yang telah dibelinya.

“Memang ini jadi masalah bagi mereka yang buru-buru ingin tempati. Namun, untuk investasi ini cukp bagus, karena setelah ini terlambat harganya sudah makin tinggi dan ekonomi kelihatannya akan bangkit lagi. Harga otomatis akan bagus lagi,” katanya.

Apartemen ini menyasar pasar dari kalangan profesional, pebisnis, eksekutif muda atau investor. Untuk menara The Masterpiece terdapat lift yang terhubung langsung dengan masing-masing unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper