Bisnis.com, BEKASI – Perum Perumnas berencana menambah target pembangunan hunian dalam mendukung program startegis nasional sejuta rumah dari 25.000 unit menjadi 36.000 hingga akhir tahun ini. Hal tersebut sebagai wujud pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 83/2015 tentang Perum Perumnas.
Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo mengatakan berlakunya beleid tersebut memperluas jaringan kerja Perumnas dalam penyediaan hunian bagi masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
“Oleh Dirjen Penyedia Perumahan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum&Perumahan Rakyat), kami dibebankan kembali pembangunan hunian sebesar 11.000 unit dengan APBN yang sudah ada dan kami masih masih menunggu wilayah-wilayah mana saja yang akan dilakukan pembangunan,” katanya usai peletakan seremoni peletakan batu pertama Rusunami Sentraland di Bekasi, Senin (22/8/2016).
Bambang mengatakan PP No.83/2015 Perumnas dan Kementerian PUPR akan melakukan tiga langkah strategis. Pertama, untuk kian memperkuat peranan merumahkan MBR meliputi di dalamnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah, pegawai nonformal, TNI Polri dan pekerja lainnya.
Kedua, mengarahkan Perumnas sebagai pengelola jual beli untuk rumah MBR ke depannya. Perumnas akan ditempatkan sebagai badan off taker yang akan melakukan pembelian kembali rumah yang dimiliki MBR.
"Pembelian kembali rumah MBR tersebut yaitu untuk rumah setelah lima tahun, untuk rumah tapak dan setelah 20 tahun untuk format rumah susun," ujar Bambang.
Ketiga, Perumnas akan ditugaskan sebagai pengembang rumah khusus, yang di dalamnya meliputi rumah kumuh, rumah pedalaman, rumah perbatasan dan lain-lain.
Bambang menegaskan pihaknya juga akan diperkuat dengan renana pembentukan perusahaan induk Perumahan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk itu, pihaknya optimis pada 2017 target pembangunan dapat lebih banyak hingga tiga kali lipat dari sebelumnya yang rerata hanya mampu membangun 20.000 unit per tahun.
Sementara, hingga pertengahan Agustus capaian pembangunan hunian MBR Perumnas masih mencatatkan angka 16.000 unit. Menurut Bambang angka tersebut masih akan bertambah seiring kenaikan penjualan dan penyelesaian pembangunan hingga akhir tahun nanti.
“Kami optimis masih akan mencapai target, apalagi ditambah dengan tugas pembangunan baru yang sudah jelas segmennya,” katanya.