Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LELANG LRT BANDUNG: Pemenang Koridor I Diumumkan September

Pemerintah Kota Bandung menargetkan pemenang lelang LRT koridor I bisa diumumkan bulan depan sehingga transportasi berbasis rel tersebut bisa secepatnya direalisasikan.
Pengerjaan proyek LRT/Ilustrasi-Antara
Pengerjaan proyek LRT/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung menargetkan pemenang lelang LRT koridor I bisa diumumkan bulan depan sehingga transportasi berbasis rel tersebut bisa secepatnya direalisasikan.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan pembangunan transportasi publik berbasis rel sulit direalisasikan dengan hanya mengandalkan APBD.

Oleh karena itu, pihaknya mengandalkan lelang proyek infrastruktur dengan skema public private partnership (PPP).

"Transportasi berbasis rel masih sulit, karena per kilometer mahal. Untuk koridor I saja yang panjangnya sekitar 10 kilometer membutuhkan biaya Rp500 miliar," ujarnya, Kamis (18/8/2016).

Kendati demikian, pihaknya akan terus mencari investor untuk merealisasikan LRT selanjutnya, yang tergabung dalam LRT Bandung Raya. Hingga saat ini rencana LRT Bandung Raya yang sebagian menggunakan APBN belum terbit Peraturan Presidennya.

Apalagi, Kementerian Keuangan memangkas anggaran yang bisa berdampak terhadap pembiayaan LRT Bandung Raya. "Kami sudah minta dana ke pemerintah untuk pembangunan LRT Bandung Raya, rencananya dibiayai ABPN, tapi itu belum keluar perpresnya," ucapnya.

Di samping itu, proyek cable car yang sempat tertunda saat ini masih dalam tahap lelang. LRT dan cable car sebagai upaya mewujudkan Bandung Urban Mobility. Selain itu, pihaknya juga mewacanakan transportasi berupa bus listrik sebagai upaya mengurangi kemacetan.

"Beberapa kali berkunjung ke berbagai negara seperti Jepang harga bus listrik memang mahal. Namun, ada salah satu negara yakni Thailand membanderol bus listrik dengan harga murah. Bus listrik Indonesia masih prototipe," tuturnya.

Ridwan mengharapkan pihaknya bisa merealisasikan bus listrik tersebut pada tahun depan dengan skema lelang investasi, karena sudah saatnya merealisasikan green city.

"TMB sebagai pengelola tahun depan harus operasionalkan bus listrik pertama di Indonesia, satu koridor saja dulu," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi menyebutkan angka kepadatan lalu lintas terus meningkat.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di Kota Bandung salah satunya mendorong masyarakat menumpangi angkutan kota. "Ini salah satu upaya mengurangi kepadatan. Di samping itu, untuk mengurangi perkir liar," ujarnya.

Dia mengungkapkan, Dishub juga membangun aplikasi sebagai upaya perbaikan layanan angkutan kota. Polanya seperti berburu "Pokemon", yang nantinya masyarakat bisa langsung masuk ke aplikasi mengenai posisi angkutan kota.

Diharapkan aplikasi tersebut akan mengangkat kembali minat masyarakat dalam menggunakan angkutan kota. "Kami juga terus mengkampanyekan penggunaan kendaraan umum."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper