Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri ESDM Arcandra Tahar: Dengan Onshore, Biaya Proyek Blok Masela Bisa Turun Signifikan

Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, biaya proyek pengembangan Blok Masela di Laut Arafura, Maluku dengan skema darat (onshore) bisa mengalami penurunan cukup signifikan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Biaya proyek pengembangan Blok Masela diyakini bisa mengalami penurunan cukup besar.

Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, biaya proyek pengembangan Blok Masela di Laut Arafura, Maluku dengan skema darat (onshore) bisa mengalami penurunan cukup signifikan.

"Angka pastinya (penurunan biaya Masela), nanti akan disampaikan," kata Arcandra usai mengikuti kegiatan HUT Kemerdekaan di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Minggu (14/8/2016).

Menurut dia, selama tiga minggu menjabat Menteri ESDM atau sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2016, dirinya sudah melakukan sejumlah hal.

"Pertama, saya sudah bertemu dengan Inpex, selaku operator Masela, membicarakan hal teknis maupun komersial. Mulai pekan lalu, Inpex juga sudah mulai bekerja kembali, Alhamdulillah," katanya.

Hal lain, lanjut Menteri yang akrab disapa Candra, dirinya juga sudah melakukan pertemuan dengan pengelola proyek pengembangan laut dalam (Indonesia deepwater development/IDD) di Selat Makassar, Chevron Indonesia Company.

"Mereka (Chevron) menyatakan tetap komit melanjutkan proyek IDD. Saya juga ada sedikit ilmu secara teknis yang mungkin bisa diterapkan untuk mempercepat proyek IDD," ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya juga sudah mendapat penjelasan proyek Blok East Natuna di Kepulauan Riau dari ExxonMobil dan PT Pertamina (Persero) serta kelanjutan pengembangan Blok Mahakam di Kalimantan Timur dari Pertamina.

"Bagaimana agar produksi Blok Mahakam tidak turun dan proses transisi dari operator lama, Total ke Pertamina bisa berjalan mulus," ujarnya.

Selanjutnya, Menteri ESDM juga sudah berkunjung ke PT PLN (Persero) untuk mendapat penjelasan perkembangan berbagai proyek kelistrikan termasuk program 35.000 MW.

Menurut dia, satu pekerjaan yang sudah dilakukan terkait proyek kelistrikan adalah soal harga batu bara untuk pembangkit mulut tambang.

"Ini hal yang menggembirakan, karena selama ini ada ketidaksesuaian antara produsen (pengembang IPP mulut tambang) dengan off taker (PLN)," ujarnya.

Candra juga mengatakan, sesuai tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo, dirinya akan mempercepat proyek-proyek ESDM, sehingga segera memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Masih banyak PR (pekerjaan rumah) dan saya ditugaskan Presiden untuk mempercepatnya," kata Candra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper